Sukses

500 Boneka Santa Claus Meriahkan Museum Natal Ini

Benda-benda 'berbau' Natal dari seluruh dunia juga dipamerkan di tempat tersebut.

Liputan6.com, Washington DC - National Christmas Center adalah sebuah museum yang memamerkan ribuan barang nostalgia yang mencerminkan semangat Natal. Satu ruangan di museum itu menampilkan berbagai mainan indah dari masa ke masa.

"Saya senang melihat berbagai mainan yang berbeda. Ini jelas membawa saya kembali ke masa ketika saya masih kanak-kanak, yakni kegembiraan Natal," ujar Lindsay Hallman saat mengunjungi museum itu bersama anak-anaknya seperti dikutip dari VOA News, Sabtu (19/12/2015).

Mainan tua itu merupakan barang baru bagi anak Lindsay yang bernama Brody Bohannon, yang juga sangat gembira dan antusias. "Ada banyak sekali lampu Natal dan banyak jenis pohon Natal juga dipasang di sini," kata Bohannon.

Sebanyak 500 boneka Santa Claus dipajang tersebar di seluruh museum itu. Benda-benda 'berbau' Natal dari seluruh dunia juga dipamerkan di tempat tersebut.

Sekitar tiga perempat koleksi benda-benda di museum itu disumbangkan oleh Jim Morrison, yang mulai mengumpulkan semua benda Natal sejak masa kanak-kanaknya.

Misalnya, di antara benda-benda itu adalah bekas mainannya masa kecil dulu. "Ada kereta api kecil yang diberikan oleh bibi saya ketika saya berusia tiga tahun," ujar Jim Morrison yang kini menjabat sebagai kurator museum itu.

Jim Morison yang kini berusia 70 tahun itu menyumbangkan koleksi berharga tersebut untuk dipamerkan di museum. Dia ingin berbagai kecintaannya pada Natal dengan orang lain.

"Natal mengalami perubahan di Amerika. Saya lebih menyukai cara lama ketika saya masih kecil. Jadi kami membangun ini melalui imajinasi anak. Semua hal-hal khusus seperti menyanyikan lagu-lagu Natal dari rumah ke rumah, dan pohon Natal merupakan kenangan dari generasi ke generasi," kata Jim.

Para pengunjung museum itu terutama terkesan oleh miniatur toko serba ada Woolworth, sebuah rantai ritel pertama di Amerika yang menjual barang-barang buatan pabrik dengan harga murah. Selama lebih dari satu abad, mulai beroperasi pada akhir tahun 1800-an, ini menjadi tempat membeli hadiah berupa mainan dan barang-barang dekorasi Natal.

Seorang pengunjung bernama Juy Smith mengungkapkan kenangannya mengenai toserba itu. "Aku ingat pergi ke sana bersama ibu, ketika kami masih kanak-kanak dan membeli berbagai mainan dan boneka."

Kaum muda dan mereka yang merasa muda di hati dapat berjalan seakan-akan menyusuri Tudor Towne, sebuah desa imajiner berdasarkan sebuah buku tentang desa tua di Inggris, di mana hewan pun seakan ikut merasakan semangat Natal.

Toyland Train Mountain, sebuah miniatur pegunungan menampilkan kereta listrik mini yang berkeliling melalui desa-desa dan kota-kota. Pameran itu mengingatkan versi kereta mainan yang lebih kecil yang sering dipajang di bawah pohon Natal.

Morrison mengatakan, dia terutama menginginkan agar para pengunjung ingat akan makna Natal, yakni untuk merayakan kelahiran Yesus. Oleh karena itu, museum itu memamerkan banyak koleksi pemandangan tempat kelahiran Yesus di kandang Bethlehem.

"Kami memamerkan kandang Bethlehem dari banyak negara, termasuk China, Jepang, Korea, Estonia, Rusia, dan negara-negara Afrika," tambahnya.

Bagi pengunjung yang lebih tua, benda-benda Natal itu seakan membawa mereka kembali menjadi anak-anak. Bagi anak-anak, koleksi itu memperlihatkan sukacita Natal sebelum mereka lahir.

Saksikan juga video menarik perayaan ulang tahun ke-82 Kaisar Jepang di Jakarta berikut ini:

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.