Sukses

3 Kasus Kontroversial Operasi Alat Kelamin

Seiring waktu berlalu, sebagian dari mereka memutuskan untuk kembali seperti sedia kala saat mereka dilahirkan.

Liputan6.com, Jakarta - Entah karena merasa terjebak di badan yang salah, atau alasan pribadi lainnya, sejumlah orang akhirnya memutuskan untuk menjalani operasi ganti kelamin.

Seiring waktu berlalu, sebagian dari mereka memutuskan untuk kembali seperti sedia kala saat mereka dilahirkan. Ada banyak alasan yang melatarbelakangi.

Proses tersebut tak hanya memakan banyak biaya, tapi juga mempengaruhi kondisi orang-orang di sekitarnya.

Berikut kisah 3 kasus operasi ganti kelamin kontroversial, yang sebagian dikutip dari Oddee.com, Kamis (10/12/2015):

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Editor 2 Kali Ganti Kelamin

Don Ennis, seorang editor ABC News menjalani operasi ganti kelamin pada 2013 lalu. Namun selang 3 bulan, ayah 3 anak itu memutuskan untuk kembali menjadi pria.

Awalnya, Don Ennis masuk kerja menggunakan gaun hitam pendek dan wig. Pada para koleganya, ia minta dipanggil Dawn. Kala itu, ia mengaku mengalami 'ketidakseimbangan hormon tak biasa' dan lebih nyaman hidup sebagai perempuan.

Ia juga mengganti gambar profilnya, mengganti jenis kelamin dari pria menjadi wanita. Apa yang ia lakukan menimbulkan kegemparan sekaligus kebingungan di kalangan rekan dan keluarganya.

Tiga bulan kemudian, Ennis yang sudah bercerai dengan istrinya selama 17 tahun, datang ke kantornya sebagai lelaki.

Ia mengklaim menderita amnesia dan menuduh istrinya memakaikannya wig, mendandaninya sebagai wanita, dan membuat kartu identitas palsu dengan nama 'Dawn'.

Jurnalis asal Danbury, Connecticut menjelaskan, kenangannya selama 14 tahun telah kembali. Setahun kemudian, Ennis kembali menjadi Dawn. Untuk kali itu, ia dipecat dari pekerjaannya.

3 dari 4 halaman

Pasien Termuda

Ria Cooper menjadi pusat pemberitaan pada 2011 saat ia menjadi pasien operasi ganti kelamin termuda di Inggris.

Pada usia ke-17 -- setelah bertahun-tahun memohon pada keluarga dan NHS untuk mengubahnya menjadi seorang gadis.

Namun, belum setahun menjadi perempuan, pada usia 18 tahun ingin kembali menjadi pria, setelah mengalami penderitaan mental sebagai kaum hawa.

Cooper membatalkan operasi ganti kelamin penuh yang dijadwalkan dan membatalkan terapi hormon perempuan yang memungkinkannya mengembangkan payudara. Ia merasa, perubahan yang ia alami sangat berlebihan dan membuatnya tak bahagia.

Terlahir sebagai Brad Cooper, ia mulai berpakaian seperti perempuan pada usia 12 tahun. Tiga tahun kemudian, pada 15 tahun, Cooper memohon pada dokter untuk mengubahnya jadi perempuan.

Meski menjalani penilaian psikologis menyeluruh dan konseling di Hull Royal Infirmary sebelum memulai terapi perubahan seks, Cooper mengaku sangat menderita. Ia sempat mencoba bunuh diri 2 kali.

"Di malam ketika saya berusaha mengiris nadi, saya minum sebotol penuh Jack Daniel’s dan merasakan betapa kesepiannya diriku. Keputusanku telah mengasingkan keluargaku. Dan aku harus menjadi pria lagi untuk mengakhirinya," kata dia seperti dimuat Daily Mail.

4 dari 4 halaman

Konglomerat

Ia dikenal sebagai Charles Kane. Seorang pengusaha properti yang kaya raya. Dan sukses dalam segi apapun.

Pria itu punya properti senilai jutaan poundsterling, gelar sarjana hukum, yacht mahal, jajaran mobil Mercedes teranyar, dan lemari pakaian yang dipenuhi karya desainer. Namun, ia tak bahagia.

Meski dikelilingi perempuan, namun hubungannya tak pernah awet. Kebanyakan kisah cinta berakhir setelah kencan pertama, saat para kekasihnya mengetahui rahasia masa lalunya.

Ini rahasianya itu: terlahir sebagai Sam Hashimi, ia pernah menjalani operasi ganti kelamin pertamanya pada tahun 1997, lalu yang kedua, bertransformasi menjadi Samantha Kane yang glamor dan pirang.

Lalu, pada 2004, setelah 7 tahun hidup sebagai perempuan, ia memutuskan kembali menjadi pria.

Implan payudaranya diangkat, 3 operasi di bagian intim dilakukan di klinik London's Charing Cross Hospital untuk merekonstruksi alat kelamin prianya, menggunakan jaringan dari perutnya.

Kini, Charles yakin ia menderita penurunan mental, ia mulai mempertanyakan apapun, termasuk seksualitasnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.