Sukses

Ini Identitas Penembak Massal California

Keduanya pelaku disebutkan mempunyai hubungan. Namun belum diketahui apa motif penembakan tersebut.

Liputan6.com, California - Kepala Polisi San Bernardino, Jarrod Burguan dalam keteranganya mengatakan bahwa dua pelaku penembakan massal adalah Syed Farook dan Tashfeen Malik.

Farook diketahui kelahiran AS dan berusia 28 tahun. Sementara Malik berusia 27 tahun.

Penembakan terjadi di ruangan pertemuan di kantor pelayanan disabilitas Inland Regional Center. Menurut Burguan, Farook merupakan pegawai departemen kesehatan AS selama 5 tahun dan berkerja di pusat layanan itu.

Farook juga sedang berada di gedung pertemuan itu bersama korban lainnya sebelum terlibat dengan penembakan. 

Menurut saksi mata dalam penuturannya, saat penembak memasuki ruangan terlihat Farook terlibat percekcokan dengan salah satu pelaku. Sebelum akhirnya meninggalkan ruangan.

Setelah itu, ia  kembali membawa senjata dan menembaki para korban.

Dalam keterangannya, Burguan menyebut Farook memiliki hubungan dengan kedua pelaku yang lain. Namun, tidak jelas apakah mereka menikah atau bertunangan.

Kepala polisi itu juga belum dapat memastikan keterlibatan pelaku ketiga yang berhasil mereka tangkap.

"Saya cukup yakin kalau kedua penembak di pusat pelayanan itu adalah dua pelaku yang kini telah tewas," ujar Burguan, seperti dilansir dari The Guardian, Kamis (3/12/2015).

Kendati demikian, polisi berkesimpulan serangan kali ini bukan serangan teroris. Namun, masih belum jelas apa motif sesungguhnya.

Kepala polisi itu juga mengatakan tim SWAT dan FBI telah menyisir gedung itu untuk mencari apakah ada bahan peledak atau tidak.

Hingga saat ini, korban tewas belum terindentifikasi. 

Petugas FBI kini tengah menggerebek sebuah apartemen yang dianggap masih memiliki hubungan dengan Farook.

Teman sekerja mendeskripsikan Farook orang yang kalem dan sopan. Dia jelas tak punya kemampuan untuk marah di kantor. Supervisornya juga mengatakan bahwa Farook punya bayi. Ia dan istrinya hidup layaknya orang Amerika pada umumnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.