Sukses

Membayar Denda dengan Koin, Wali Kota Digugat

Seorang walikota digugat setelah mencoba membayar kewajiban denda dalam bentuk ratusan ribu keping uang logam. Ia dianggap menghina.

Liputan6.com, Miami - Seorang wali kota di negara bagian Florida dianggap telah melakukan penghinaan lembaga etik dengan sikapnya membayar denda yang cukup besar dengan ribuan koin dengan menggunakan 28 ember.

Dikutip, Miami Herald , Jumat (20/11/2015), Komisi Etik Miami-Dade County menolak menerima pembayaran denda US$4.000 dari Walikota Carlos Hernández dari Hialeah.

Kamis lalu, Hernández mengirim truk berisikan 28 wadah koin pecahan 1 sen dan 5 sen—pecahan terkecil mata uang logam AS. Pengiriman itu dilakukan untuk membayar denda atas kebohongannya terkait usahanya dengan terdakwa penipuan bernama Luis Felipe Pérez, alias ‘Felipito’.

Komisi tersebut menolak pembayaran dengan mengatakan hanya menerima pembayaran cek.

Walikota tersebut mengatakan, “Aku bayar dengan mata uang AS, tak peduli pecahan 1 sen atau 5 sen-- tapi mereka tidak menerimanya. Jika mau, silahkan bawa masalah ini ke pengadilan. Jelaskan kepada mereka kenapa organisasi umum tidak menerima mata uang negeri ini.”

Pegawai organisasi telah meminta utusan Hernández Kamis lalu untuk mengambil kembali wadah-wadah berisikan koin tersebut atau akan melakukan pengaduan kepada polisi. Ember-ember itu berisikan $3.500 dalam pecahan 1 sen dan $500 dalam pecahan 5 sen.

Pada Juli lalu, komisi tersebut mendapati Hernández bersalah berbohong kepada masyarakat—dalam bahasa Spanyol dan Inggris—terkait keuntungan bunga pinjaman US$180.000 kepada Pérez. Komisi itu menjatuhkan denda $3.000 ditambah dengan $1.000 untuk biaya penyidikan. 

Namun, 28 wadah berisikan koin tersebut kembali ke kantor wali kota pada Kamis lalu.

Keeskokan harinya, Hernández, mengatakan sebaiknya anggaran komisi etik sedcara efektif dialihkan ke kesatuan penanganan korupsi FBI di mana bisa memperkerjakan 15 hingga 20 orang agen baru.

“Saya ingin membuktikan bahwa lembaga yang bernama Komisi Etik, merupakan komite politik. Saya menyingkapkan mereka dan menunjukkan siapa mereka sebenarnya-- sekumpulan badut dan birokrat yang mengambil uang dari warga.” (Alx/Rcy)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini