Sukses

Mencuri Daging, Seorang Wanita Dibuat Malu

Penjual daging sudah muak dengan aksi wanita yang melakukan pencurian. Mereka memutuskan untuk mengikat dan membuatnya malu di muka umum.

Liputan6.com, Guangxi - Dilansir dari Shanghaiist, (3/11/2015), seorang wanita berusia berusia 40 tahun tampak terikat di luar sebuah toko daging di Nanning, Guangxi 2 November lalu. Para penjual mengatakan mereka mengikatnya untuk memberi wanita itu sebuah pelajaran karena ketahuan mencuri.

Menurut penjual ini bukan pertama kalinya hal ini terjadi. Setelah aksi wanita tersebut kembali ketahuan penjual, kali itu merupakan batasan terakhir bagi mereka. Kemudian penjual mengikatnya ke parkiran sepeda dengan selembar kertas bertuliskan di belakangnya, "aku pencuri daging babi dan domba!"

Tulisan di belakang wanita bertuliskan, aku seorang pencuri daging babi dan domba. (Shanghaiist)

Setelah sekian lama dipermalukan di muka umum, akhirnya petugas tiba dilokasi untuk membawanya ke kantor polisi.

Aksi mempermalukan seseorang di muka umum telah menjadi perdebatan panas di dunia maya China belakangan ini, dengan mayoritas mengatakan bahwa aksi penjual daging dianggap tidak manusiawi. Sementara yang lainnya mengungkapkan bahwa hukuman itu sepadan.

Ini bukan aksi pertamanya. Ketika penjual kembali memergokinya melakukan pencurian, mereka mengikatnya. (Shanghaiist)

"Kita hidup di negara macam apa hingga kejadian seperti ini bisa menimpa seseorang? Di mana Rule of Law?," seorang netizen dari Hubei bertanya.

"Aku puji hukuman seperti ni. Jika dia tidak ingin dipermalukan di depan umum, seharusnya dia sadar untuk tidak melakukan pencurian," sangkal seorang netizen lainnya dari Shandong.

Hukuman serupa juga terjadi bulan lalu-- seorang ibu dilaporkan mengarak putranya yang kabur dari rumah ke jalanan terikat dengan rantai.

Tampaknya, belakangan ini hukuman untuk membuat malu seseorang di muka umum atas tindakan atau kejahatan yang dilakukannya sering dipraktekan di China. Hal ini terlihat Khususnya bagi pejalan kaki yang menyebrang jalan sembarangan, hukumannya mereka dipaksa untuk memakai 'topi berwarna hijau'.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.