Sukses

Asik Tertidur, Kepala Pemburu Ini Nyaris Dilahap Beruang

Pemburu diserang beruang hitam ketika sedang berkemah di alam liar. Berlumuran darah korban tak mendapatkan perawatan medis selama 3 hari.

Liputan6.com, Idaho - Seorang pemburu di Idaho terbangun ketika beruang hitam menggigit kepalanya. Karena sedang berada di hutan terpencil, lukanya sempat tidak mendapatkan perawatan yang memadai selama 3 hari. 

Dilansir dari ABC News, petugas dari Idaho Fish dan Game menyatakan pada hari Rabu bahwa Stephen Vouch, 29 tahun, asal Boise, sedang berburu domba bighorn bersama teman-temannya ketika dikejutkan serangan seekor beruang hitam pada hari Jumat 2 Oktober 2015 pukul 2 pagi.

"Mulutnya ada di kepalaku. Itulah yang membuatku terbangun," kata Vouch. "Aku bahkan bisa mendengar deru nafasnya di telingaku."

Vouch berteriak, dan salah satu temannya menembak beruang jantan dengan senjata api  45 kaliber. Meski berlumuran darah, Vouch berhasil mengakhiri nyawa beruang terluka yang memanjat pohon.

Korban mendapatkan perawatan pertama di lokasi, lalu karena mereka tidak membawa telepon satelit, para pemburu itu harus mengarungi hilir sungai sebelum diterbangkan keluar dari alam liar Frank Church River of No Return pada hari Minggu, 4 Oktober 2015.

Menurut petugas Idaho Fish and Game, beruang jantan itu berumur 3 hingga 7 tahun, dengan berat 90 hingga 125 kilo gram. Menurut manager alam liar departemen kehutanan, Jon Rachael, mengherankan beruang bisa masuk perkemahan. Kemungkinan, para pemburu itu tidak meletakkan makanan mereka dengan baik.

"Beruang-beruang alam liar 'terbiasa' dengan bau makanan terutama saat musim panas di mana para pemburu berkumpul," kata Rachael. 

Ia juga menyesali para pemburu itu tidak menggunakan semprotan antiberuang. 

"Beruang itu tidak bermaksud menyerang. Mungkin cuma penasaran saja. Kalau ia menyerang, bukan gitu caranya," terangnya lagi. 

Vouch mendapatkan perawatan medis pada bagian kepala di rumah sakit dan dibebaskan keesokan harinya. (Rcy)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini