Sukses

2 Pengawal Presiden Maladewa Ditangkap Terkait Peledakan Kapal

Mereka dianggap orang di balik ledakan speed boat yang mengangkut Presiden Abdullah Yameen sepulang haji bulan lalu.

Liputan6.com, Maladewa - Dua petugas keamanan pengawal presiden ditangkap oleh pihak keamanan Maladewa. Mereka dianggap orang di balik ledakan speed boat yang mengangkut Presiden Abdullah Yameen sepulang haji bulan lalu.

Pihak keamanan juga mengumumkan bahwa ini ledakan ini merupakan usaha percobaan pembunuhan terhadap orang nomor satu di negara kepulauan itu.

Presiden dan rombongan disambut ledakan sepulang haji pada 28 September lalu. Dia sendiri tidak terluka, namun, ibu negara dan dua ajudannya terluka parah. 

Awalnya, pemerintah melaporkan ledakan ini akibat kecelakaan murni di mesin.

Namun, Menteri Kantor Kepresidenan Maldewa, Mohamed Shareef, mengumumkan bahwa ledakan itu ditargetkan untuk membunuh Presiden Yameen. Dia menegaskan bahwa teori kerusakan mesin telah dibantah oleh tim investigasi dari AS, Arab Saudi, Australia dan Sri Lanka.

Menurut dia, 2 orang telah ditahan. Namun, ia tidak memberikan detil siapa yang memberi perintah kedua orang tersebut.

"Formasi pertahanan baru untuk melindungi presiden telah dibentuk, termasuk juga staf pengawal presiden," terang Shareef seperti dikutip dari BBC, Rabu (7/10/2015).

Presiden Yameen naik ke puncak jabatan setelah pertarungan sengit di pemilu 2013.

Ia mengalahkan lawannya, Mohammed Nasheed, lalu memenjarakannya selama 13 tahun dengan tuduhan terorisme. Hal ini mengundang kritikan dunia internasional.

Minggu lalu, grup pekerja PBB menemukan fakta bahwa Nasheed ditahan tanpa pengadilan. Mereka meminta Nasheed untuk segera dibebaskan.

Tim Pembela Nasheed juga menemukan fakta bahwa penahanan ini membuat kliennya tidak bisa mengikuti pemilu 2018. (Rie/Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.