Sukses

Serupa tapi tak Sama, Indonesia dan India Memiliki Kemiripan

Ada beberapa kemiripan cita rasa masakan Indonesia dan masakan India. Penggunaan rempah-rempah antara lain.

Liputan6.com, Jakarta Jika melacak akar cikal-bakal kuliner Indonesia saat ini, India merupakan salah satu negara yang telah memberikan pengaruh besar, selain Tiongkok.

Sehingga, tak mengherankan, jika menikmati kuliner India yang penuh warna dan kaya rasa, akan mengingatkan kita dengan kuliner negeri sendiri.

India dan Indonesia, masing-masing memiliki budaya dan daerah yang beragam. Namun, dari segi makanan tradisional yang digemari dan mendunia dari kedua negara, kita bisa mengamati, ada kemiripan. Baik dari cita rasa, proses memasak, dan cara makan.

Inilah mengapa, tidak begitu sulit bagi penduduk Indonesia menikmati hidangan khas India, dan sebaliknya. Tidak seperti penduduk negara Barat atau bagian Asia lainnya, yang menganggap cita rasa makanan India 'ajaib'.

Kemiripan antara kuliner dua negara itu antara lain ada dalam:

Penggunaan rempah

Dalam salah satu hidangan, masakan India dan Indonesia pada umumnya menggunakan campuran berbagai rempah-rempah-- namun hidangan India menggunakan kuantitas rempah yang  lebih banyak dalam setiap hidangan.

Rempah-rempah. (foto: anisassecretrecipes.com)

Jahe, kunyit, cengkeh, dan ketumbar adalah beberapa dari bumbu yang pada umumnya digunakan dalam kedua kuliner. Jika Indonesia memiliki hidangan gulai kambing yang disajikan dengan nasi, India memiliki kari domba yang biasa dimakan dengan roti prata.

Keduanya memiliki cita rasa yang membangkitkan indera perasa sepenuhnya. Ini jugalah yang menjadi khas keduanya secara global.

Nasi

Nasi merupakan makanan pokok kedua negara. India maupun Indonesia dikenal biasa makan olahan nasi, atau makan nasi putih tanak dengan lauk-pauk.

Namun, di Indonesia, nasi memiliki peran yang lebih penting. Sampai-sampai, banyak orang beranggapan 'belum makan', jika perut belum terisi dengan nasi, walau sudah mengkonsumsi bahan pangan karbohidrat lainnya seperti roti atau mie.

Nasi goreng Indonesia dan nasi biryani India. (foto: Indochinekitchen.com)

Inilah mengapa, roti lebih dianggap sebagai makanan ringan, dan mie sering dimakan bersama nasi di Indonesia. Sedangkan, di India roti juga menjadi salah satu makanan pokok sendiri.

Pun begitu, kedua negara memiliki hidangan nasi yang mendunia. India dengan nasi biryani, dan Indonesia dengan nasi goreng.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Daging-dagingan

Daging ayam dan kambing

Daging sapi bukanlah daging paling populer di kedua negara, tidak seperti di negara-negara barat. Di Indonesia, ayam merupakan unggas paling mudah dicari.

Bahkan praktik peternakan unggas pertama terdata dimulai dari Asia Tenggara. Sedangkan, di India, mayoritas penduduknya beragama Hindu, dan tidak mengkonsumsi daging sapi.

Ayam dan kambing pun menjadi daging yang paling umum digunakan dalam hidangan-hidangannya. Indonesia memiliki ayam goreng khas Indonesia, sate, dan sop kambing. India punya ayam tandoori dan kari domba.

Kacang-kacangan

Kacang umum digunakan dalam bahan masakan. Baik sebagai bumbu atau bahan utama masakan.

Di Indonesia, kacang tanah biasanya ditumbuk dan dicampur bumbu-- dan digunakan dalam masakan seperti pecel, gado-gado, dan siomay. Sementara kacang merah juga sering digunakan sebagai campuran sop.

Sementara itu di India, ada hidangan yang bernama dal, sajian itu adalah campuran kacang, mentega, dan bumbu-bumbu, dan dimakan sebagai hidangan utama. Kacang yang umum digunakan adalah kacang lentil hitam dan kacang merah. 

Untuk hidangan praktis, kacang juga sering dimasak dengan bumbu kari dan dihidangkan dengan nasi di India. Sedangkan di Indonesia, kacang-kacangan biasa digoreng dan menjadi cemilan.

Memasak teknik 'slow cooker'

Kari domba India (foto: thenomadickitchen.com)

Hidangan di kedua negara umum dimasak dalam panci besar, dan dalam waktu lama. Indonesia punya rendang, yang semakin lama dimasak, semakin empuk dagingnya dan semakin meresap bumbunya. Sedangkan, masyarakat India mengenal vindaloo.

Makan dengan tangan

Makan menggunakan tangan lazim di kedua negara. Di India, makan dengan tangan bahkan memiliki nilai tersendiri.

Dikutip Patheos, dalam ajaran Ayuverdic, setiap jari dianggap melambangkan lima elemen. Jempol menggambarkan ruang, jari telunjuk menggambarkan udara, api untuk jari tengah, air untuk jari manis, dan bumi untuk jari kelingking.

Dengan cita rasa makanan dan bumbu makanan yang kaya dari kedua negara, makan dengan tangan juga terbukti meningkatkan indra perasa, yang dipicu oleh syaraf yang turut merasakan temperatur dan tekstur makanan.

3 dari 3 halaman

Eksportir rempah terbesar dunia

Eksportir rempah-rempah terbesar dunia

Kemiripan aspek kuliner kedua negera bukan hanya dari cita rasa masakan dan budaya makan. Namun juga status kedua negara sebagai eksportir rempah-rempah terbesar di dunia.

Di negara ASEAN, Indonesia merupakan sumber impor terbesar bagi India. Sebagian besar rempah-rempah yang diekspor di seluruh dunia berasal dari India dan Indonesia. Menurut Forest Product Definition, India merupakan negara produsen nomor satu jinten, jahe, cabe, kunyit dan adas, sedangkan Indonesia merupakan eksportir terbesar kayu manis, cengkeh dan pala.

Bumbu masakan, beserta kopi dan teh mengalami peningkatan nilai pendapatan dari perdagangan bilateral India-Indonesia. Peningkatannya pun pesat, pada perdagangan bilateral, di tahun 2010, pendapatan dari ekspor-impor bahan pangan dari India-Indonesia berjumlah 10,99 persen. Tahun 2011 meningkat menjadi 15,10 persen dan tahun 2012 meningkat menjadi 17,51 persen.

Menurut Makalah Studi dari PT Feedback Infra Indonesia untuk The India Business Forum, kekuatan pertumbuhan impor dari Indonesia untuk komoditas ekspor India tertinggi pada bahan pangan. Dengan persentase mencapai 95 persen. Ini berarti, bahan makanan memiliki potensi paling besar dalam hal ekspor-impor. Ini juga bisa mengindikasikan ada potensi dalam peningkatan kuliner kedua negara. (Ikr/Rcy)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini