Kisah Tragis Suami-Istri Inggris Mengakhiri Hidup Bersama

Liputan6.com, London - "Bila kau mati, aku juga mati." Ungkapan ini mungkin yang diyakini oleh seorang wanita di Inggris untuk membuktikan cinta sejatinya kepada sang suami.

Dilansir dari Dailymail.co.uk yang dimuat Minggu (16/8/2015), Melvyn si suami mengaku telah mengalami depresi berat selama 30 tahun terakhir. Ia kemudian menyampaikan rencana untuk mengakhiri hidupnya kepada sang istri, Wendy Zabrocki.

Melvyn juga mengatakan jika Wendy tak ingin mati bersamanya, ia akan tetap mengakhiri hidupnya sendiri.

Dengan dalih besarnya rasa sayang kepada suaminya, Wendy tak membiarkan suaminya melakukan hal itu seorang diri. Dia memutuskan untuk rela ikut bunuh diri bersama Melvyn.

Pasangan suami istri yang telah menikah selama 35 tahun itu lantas mengakhiri hidup bersama-sama dengan cara bunuh diri. Namun takdir ternyata berkata lain, sang istri, justru selamat dari percobaan bunuh diri yang mereka lakukan dengan cara menenggak obat-obatan dan minum alkohol pada malam hari sebelum tidur.

Pada keesokan harinya, Wendy bisa terbangun dari tidur, sementara sang suami terbaring di sampingnya dalam keadaan sudah tidak bernyawa.

Dengan harapan sang suami masih bisa diselamatkan, Wendy sempat menghubungi rumah sakit dan meminta mereka untuk mengirimkan ambulans. Namun ia terlambat, Melvyn sudah tak dapat diselamatkan.

Para tetangga sangat menyayangkan tragedi ini, dan sama sekali tidak menduga hal seperti ini bisa menimpa pasangan suami istri yang dikenal harmonis.

Kepergian Melvyn telah meninggalkan duka mendalam bagi istri dan tiga orang buah hatinya.

Sejatinya, cinta adalah sebuah kekuatan besar yang mampu membuat dua insan berjuang untuk mengarungi hidup bersama. Baik dalam suka maupun duka. Jika Melvyn dan Wendy menyadari kekuatan cinta sejati yang sesungguhnya itu, keduanya tentu tak akan melemahkan diri dan menyerah begitu saja pada keadaan.

(Dsu/Tnt)