Sukses

Taxidermy, Seni Menyumpal Hewan Mati yang Kembali Populer

Meskipun tampak menjijikkan, nyatanya peminat hobi ini kebanyakan adalah wanita.

Liputan6.com Apa hobi yang biasa dimiliki orang? Seringkali jawaban yang muncul seputar `membaca buku`, ‘menonton film, atau `jalan-jalan`. Namun, ada hobi `nyeleneh` yang kembali populer, yaitu taxidermy.

Taxidermy adalah seni menyumpal tubuh hewan yang sudah mati agar terlihat hidup. Seni ini sebenarnya sudah ada sejak zaman Mesir Kuno, dan biasanya dilakukan untuk keperluan membuat pajangan hewan di museum, atau sebagai koleksi para pemburu.

Dilansir dari ozy.com, Jumat (7/8/2015), saat ini kebanyakan taxidermist, sebutan untuk peminat hobi ini, adalah wanita. Mereka lebih suka membuat aksesoris fashion berupa hewan-hewan fantasi, misalnya saja tikus bersayap.

Seorang taxidermist, Divya Anatharaman, menyebut seni ini sebagai “ruang transisi antara kehidupan, kematian, dan sains”.

Hobi ini tentu ditentang para pencinta hewan. Hannah Levitt dari People for Ethical Treatment of Animals mengatakan, “Kami menyarankan orang-orang yang tertarik mengambil kursus taxidermy untuk memilih hobi lainnya yang tidak menyakiti atau mengeksploitasi hewan.”

Namun, para taxidermist berkeras bahwa karya mereka lahir dari rasa cinta dan menghargai semua makhluk.

“Kebanyakan hewan yang kami gunakan adalah hewan yang mati tertabrak mobil atau mati dengan sendirinya,” ujar Amanda Sutton, taxidermist dari Inggris.

Saat ini, belajar taxidermy jadi lebih mudah berkat tutorial di YouTube dan forum online. Para peminatnya pun beragam, mulai dari dokter, akuntan, sampai remaja yang penasaran.

Kelas-kelas kursus taxidermy juga sudah dibuka di berbagai kota, antara lain London, Berlin, New York, dan Sidney. Menurut Margot Magpie, guru taxidermy yang kelasnya selalu penuh peminat, mengatakan bahwa nyali muridnya memang menciut saat harus `menyendok` keluar otak hewan mati, tapi bagi mereka, itu tidak terlalu jadi masalah.

"Saya kira saya akan mencium bau busuk atau harus berurusan dengan organ-organ lunak, tapi ternyata ini mirip dengan mengerjakan kerajinan lain," ujar Kate Horsley, murid Margot. Chantal Younis, taxidermist pemula lainnya, bahkan mengatakan, "Ini bahkan tidak serumit merajut tas untuk Ibuku saat Natal."

Margot Magpie, guru taxidermy

Selain itu, untuk memudahkan orang-orang belajar, Margot bahkan membuat perlengkapan membuat taxidermy sendiri (DIY) seharga US$ 50 (untuk hewan seukuran tikus). Ini lebih murah dari rata-rata tarif kursus taxidermy lainnya yang membutuhkan US$ 200. Ia bahkan sedang menyiapkan perlengkapan untuk hewan yang lebih besar.

Para wanita, Anda tertarik? (hdy)

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini