Sukses

Tiruan Alat Kelamin Wanita Ini Dibuat dari Sel Manusia

Walaupun sukar dipercaya, ternyata sekarang ini alat kelamin wanita dapat dibuat di laboratorium.

Liputan6.com, North Carolina - Walaupun sukar dipercaya, ternyata sekarang ini alat kelamin wanita dapat dibuat di laboratorium. Sebuah tim di Wake Forest Baptist Medical Center di Winston-Salem di Negara Bagian North Carolina, Amerika Serikat telah berhasil membuat alat kelamin wanita dengan menggunakan sel manusia.

Pada awalnya, tim di bawah pimpinan Dr. Anthony Atala ini mengambil sel-sel otot dan epitel dari bagian luar alat-alat kelamin para pasien itu sendiri. Sel-sel tersebut kemudian dibiakkan pada selapis bantalan tipis yang terbuat dari bahan yang dapat terurai secara biologis. Bantalan tipis itu sendiri kemudian dijahitkan kepada benda berbentuk tabung alat kelamin wanita yang ukuran dan bentuknya disesuaikan supaya cocok dengan para pasiennya.

Merujuk kepada situs resmi Rumah Sakit Wake Forest Baptist Medical Center itu, sekitar 6 minggu kemudian, tim itu membedah para para pasiennya untuk menciptakan bukaan bagi bantalan yang sudah dipasangi sel-sel hasil pembiakan. Karena dapat terurai secara biologis, bantalan itu kemudian terserap oleh sel-sel itu dengan berjalannya waktu pembiakan. Selama bertahun-tahun, para pasien dipantau perkembangannya.

Ternyata, alat kelamin buatan itu berkembang sesuai dengan bentuk dan fungsi alat kelamin yang sesungguhnya, dengan tiga lapisan khas pada organ tersebut. Bukan hanya itu, para pasien itu juga melaporkan fungsi seksual normal tanpa rasa sakit. Percobaan ini dilakukan dari tahun 2005 hingga tahun 2008.

Penumbuhan alat kelamin wanita itu dilakukan untuk mengatasi keadaan genetik wanita yang jarang ada, yang dikenal dengan Mayer-Rokitansky-Küster-Hauser (MRKH). Pada keadaan itu, seorang wanita dilahirkan tanpa alat kelamin sama sekali atau dengan alat kelamin sebagian yang tidak sempurna. Di masa lalu, pemulihan sindrom ini dilakukan dengan penanaman bagian kulit, namun tidak memberi hasil yang diharapkan.

Hasil percobaan ini juga dilaporkan dalam jurnal kedokteran terkemuka, The Lancet. (Alx/Ans)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.