Sukses

Pukul Mundur Demonstran Kosovo, Polisi Lempar Gas Air Mata

Ratusan pengunjuk rasa etnis Albania melemparkan batu dan membakar mobil-mobil polisi. "Enam kendaraan dibakar," kata polisi.

Liputan6.com, Kosovo - Demonstran di Kosovo terlibat bentrok dengan polisi di jembatan yang menghubungkan masyarakat Albania dan Serbia di kota utara Mitrovica. Polisi pun langsung mengambil langkah untuk memukul mundur mereka.

Menggunakan gas air mata, polisi pun akhirnya 'melumpuhkan' ratusan pengunjuk rasa etnis Albania yang melemparkan batu dan membakar mobil-mobil polisi. Luapan emosi para demonstran berhasil diredakan dengan cara itu.

Dilansir dari BBC, Senin (23/6/2014), beberapa petugas dan warga sipil pun terluka akibat kejadian tersebut.

Juru bicara polisi Kosovo Avni Zahiti mengatakan, 13 polisi dan 10 warga sipil terluka.

"Polisi Kosovo tidak menggunakan kekuatan apapun selain gas air mata. Enam kendaraan dibakar, dan banyak kendaraan lain rusak," urai Zahiti.

Penjaga perdamaian NATO juga dikerahkan, untuk membantu polisi anti huru-hara.

Kerusuhan terjadi setelah kaum minoritas lokal Serbia kembali membuat barikade di jembatan dan memblokit Sungai Ibar. Blokade itu merupakan simbol penolakan masyarakat Serbia terhadap kemerdekaan Kosovo.

Sebelumnya, barikade tersebut telah disingkirkan pada pekan lalu. Namun, pemblokiran kembali dilakukan dengan pot bunga, yang disebut warga Serbia sebagai 'Taman Perdamaian'.

Kaum Serbia lokal telah memblokade sisi utara jembatan Mitrovica selama tiga tahun terakhir.

Hubungan antara warga Serbia dan Albania Kosovo memang telah menegang selama bertahun-tahun. Dipicu Kosovo yang secara sepihak mendeklarasikan kemerdekaan dari Serbia pada Februari 2008. Sementara Serbia menolak kemerdekaan Kosovo, meskipun kedua belah pihak telah menormalisasi hubungan itu pada tahun 2013. Banyak etnis Serbia di Kosovo enggan untuk mengintegrasikan dengan masyarakat Albania.

Pada tahun 1998, Serbia menanggapi tekanan separatis dari Kosovo dengan meluncurkan tindakan keras terhadap penduduk Albania di wilayah itu, yang diakhiri dengan intervensi militer NATO pada tahun 1999.

Sekitar 90% penduduk Kosovo adalah etnis Albania, dengan sekitar 100.000 warga Serbia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.