Sukses

3 Jenazah WNI Tewas Kecelakaan di AS Dipulangkan ke Surabaya

Tragedi terjadi di jalan bebas hambatan I-17 Phoenix ketika minivan yang dikendarai salah satu WNI ditabrak oleh sebuah mobil salah arah.

Liputan6.com, Los Angeles - Jenazah 3 warga negara Indonesia (WNI) yang tewas dalam kecelakaan mobil di Phoenix, Negara Bagian Arizona, Amerika Serikat pada 16 Mei 2014 lalu diterbangkan ke Surabaya.

Pejabat Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Los Angeles, Nugrahadi Yuwono, ketiga jenazah itu akan diberangkatkan dengan pesawat kargo dari Los Angeles pada Rabu (4/6/2014) ini dan diperkirakan tiba di Surabaya pada Kamis 5 Juni besok.

"Pihak KJRI LA memfasilitasi seluruh urusan administratif dan pemulangan dengan pesawat tersebut," ujar Nugrahadi, seperti dimuat VOA Indonesia.

KJRI menjelaskan, keluarga Evan Christian Hendriadi saat itu sedang dalam perjalanan dari Florida menuju Los Angeles usai upacara kelulusan anak pasangan Evan dan Jenny Sudjono. Mereka mengambil rute Florida, Albuquerque, New Mexico, Dallas hingga ke Arizona.

Tragedi terjadi di jalan bebas hambatan I-17 Phoenix ketika minivan yang dikendarai salah satu WNI ditabrak oleh sebuah mobil yang salah arah, yang dikendarai warga Amerika berusia 65 tahun. Kecelakaan terjadi karena adanya kendaraan salah arah yang melaju kencang dan menabrak minivan yang dikemudikan oleh Harianto.

Dalam kecelakaan tersebut, 3 WNI tewas dan tiga lainnya luka-luka, termasuk seorang anak berusia 9 tahun. 3 korban tewas tersebut diidentifikasi sebagai Evan Christian Hendriadi (50 tahun), Jenny Sudjono (70 tahun) dan Lioe Kim Tjhiuw (78 tahun). Sementara korban luka-luka diketahui bernama Fenny Sudjono (47 tahun), Harianto (42 tahun) dan Ryan Christian (9 tahun).

Fenny dan Harianto yang dirawat di John C Lincoln-North Mountain Hospital, dan Ryan yang dirawat di Phoenix Children’s Hospital sudah diizinkan meninggalkan rumah sakit sejak pekan lalu.

Departemen Keselamatan Publik Negara Bagian Arizona mengatakan, pengemudi mobil yang salah arah dan menabrak minivan itu luka parah namun ia diprediksi segera siuman. Pengemudi itu diketahui mengonsumsi obat-obatan resep dosis tinggi dan bisa menghadapi sejumlah tuntutan antara lain mengemudi kendaraan di bawah pengaruh obat (DUI), ugal-ugalan, penganiayaan berat, pembunuhan tingkat dua dan pemberian ganti rugi kriminal.

Departemen Keselamatan Publik Negara bagian Arizona sebelumnya telah menerima beberapa telepon darurat 911 tentang adanya mobil yang salah arah dari arah Phoenix menuju ke utara. Sekitar 6 polisi dan helikopter sedang berupaya mencegat mobil itu, bahkan berupaya melemparkan `speed-sticks` untuk mengempeskan ban mobil yang dikejar.

Namun usaha mereka tidak berhasil karena faktor lapangan, di mana di sebelah timur terdapat tebing tinggi dan di sebelah barat ada jurang yang terjal. Jalur itu cukup sempit dengan dua jalur berlainan arah. Kecelakaan pun tak dapat dihindari.

Hingga berita ini diunggah, belum diketahui sampai sejauh mana proses hukum yang sedang berlangsung karena pihak KJRI Los Angeles sedang memusatkan perhatian pada upaya pemulihan ketiga korban yang dirawat di rumah sakit dan pemulangan 3 jenazah ke Surabaya. (Ans)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini