Sukses

Penembakan di Komunitas Yahudi di Kansas City, 3 Tewas

Peristiwa penembakan kembali terjadi di Amerika Serikat. Kali ini di Kansas City.

Liputan6.com, Kansas - Insiden penembakan kembali terjadi di salah satu negara bagian di Amerika Serikat. Penembakan terjadi di Pusat Komunitas Yahudi Greater Kansas City, mengakibatkan tiga orang tewas.

Seperti dilansir dari CNN, Senin (14/4/2014), peristiwa penembakan tersebut terjadi di 2 tempat. Yakni di Pusat Komunitas Yahudi Greater Kansas City dan Desa Shalom. Kedua kawasan ini dipisahkan oleh sebuah jalan komersial utama di Overland Park.

Juru bicara Overland Park menyebut polisi telah menangkap seseorang di area parkir sebuah sekolah dasar di kawasan tersebut. Saat dibawa, orang tersebut berteriak "Heil Hitler!". Bahkan orang tersebut sempat tertangkap kamera sedang tersenyum .

Dilansir dari ABC News, pria yang ditangkap oleh polisi adalah Fraiser Glenn Cross Jr. dari Aurora.

Kepala Kepolisian Overland Park, John Douglass menuturkan, 2 korban tewas dalam penembakan itu adalah laki-laki. "Satu meninggal di tempat kejadian dan yang lain meninggal setelah dibawa ke rumah sakit," urainya.

Korban ketiga, lanjut Douglass, adalah seorang wanita yang tertembak di komunitas para pensiunan di Desa Shalom. "Dia meninggal di tempat kejadian," jelasnya.

"Kami tidak punya indikasi bahwa ia mengenal para korban," tambah Douglass .

Saat kejadian, kawasan tersebut sedang ramai karena sedang digelar sebuah kontes tari.

"Komunitas ini dipenuhi oleh anak muda. Mereka kemudian berbaring begitu tembakan terdengar. Beberapa anak kecil dibawa ke kamar ganti dan diminta berbaring di lantai saat tembakan terdengar," kata wartawan KSHB, Lisa Benson.

Sejauh ini, FBI masih mengusut kasus penembakan tersebut. Namun identitas orang-orang yang tewas dalam insiden itu belum dipublikasikan.

Komunitas Yahudi itu juga mengkonfirmasi penembakan, melalui halaman Facebook. Mereka mengatakan penembakan terjadi di dekat pintu masuk Lewis and Shirley White Theater. Bangunan itu kini sudah diblokir oleh polisi. (Yus Ariyanto)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini