Sukses

MH370 Dicari, Pemerintah RI Jaga Kontak dengan Keluarga Korban

Indonesia memfasilitasi clearance diplomatic dari Kementerian Luar Negeri dan security clearance dari Mabes TNI bagi pesawat terbang asing.

Liputan6.com, Jakarta Sejak pesawat Malaysia Airlines MH370 dinyatakan hilang pada 8 Maret 2014, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri dan Kedutaan Besar RI di Kuala Lumpur terus mengikuti perkembangan dan memberikan laporan terkait insiden tersebut, di samping memfasilitasi  keluarga dari ketujuh penumpang WNI selama berada di Kuala Lumpur.

"Hingga 20 Maret 2014, semua keluarga ketujuh penumpang WNI telah kembali ke Tanah Air.  Keluarga Ferry Indra Suadaya, Herry Indra Suadaya,  Indra Suria Tanurisan, serta Wang Willy Surijanto telah kembali ke Jakarta. Sementara keluarga Firman Chandra Siregar dan pasangan suami istri Sugianto Lodan dan Vinny Chynthya Tio kembali ke Medan," demikian pesan tertulis Direktorat Informasi dan Media Kementerian Luar Negeri, Jumat (21/3/2014) .

Direktorat Perlindungan WNI-BHI dan Direktorat Asia Timur dan Pasifik mengaku setiap hari menjalin kontak dengan keluarga korban dan melaporkan perkembangan terkait pesawat MH370 yang disampaikan KBRI Kuala Lumpur melalui komunikasi dengan Pemerintah Malaysia dan pihak Malaysia Airlines.

Selain itu, "Pemerintah Indonesia melalui Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Badan SAR Nasional (BASARNAS) atas dasar semangat ASEAN dan hubungan bilateral yang baik telah memberikan dukungan atas upaya pencarian MH370 telah mengerahkan 8  kapal dan 3 pesawat," lanjut Kemlu.

Sesuai perkembangan, proses pencarian beralih ke koridor Selatan di wilayah Indonesia dan Australia. Sehubungan dengan lokasi SAR yang berada di wilayah Indonesia, Indonesia memfasilitasi clearance diplomatic dari Kementerian Luar Negeri dan security clearance dari Mabes TNI bagi pesawat terbang asing yang terlibat dalam upaya SAR.

Terhitung 20 Maret 2014, Indonesia telah mengeluarkan 49 flight clearance untuk pesawat dari Australia, Amerika Serikat Jepang, Malaysia, Selandia Baru, Republik Korea, dan Uni Emirate Arab.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.