Sukses

Intip Koleksi Busana Muslim Kontemporer di San Fransisco

Seperti apa koleksi busana muslim modern di San Frasisco? Simak selengkapnya di sini!

Liputan6.com, Jakarta Busana muslim kini semakin berkembang. Tidak lagi sekedar memenuhi syariat Islam, namun juga sudah menjadi bagian dari mode sehari-hari. Busana muslim di satu negara dengan negara lain pun berbeda. Bergantung dengan budaya yang ada di negara tersebut.

Sebagai salah satu negara muslim terbesar di dunia, Indonesia ditargetkan akan menjadi pusat mode muslim dunia pada 2020. Sejumlah desainer Indonesia pun gencar melakukan pengenalan busana muslim ke berbagai negara.

Contemporary Muslim Fashions Exhibition menjadi salah satu kesempatan bagi desainer busana muslim untuk mengenalkan rancangan busanannya. Diselenggarakan di de Young Museum, San Fransisco, pameran ini diikuti oleh 53 desainer busana muslim dari seluruh dunia. Enam di antaranya berasal dari Indonesia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Burkini

Pameran ini akan berlangsung selama kurang lebih tiga bulan dengan menghadirkan beragam jenis busana muslim. Masing-masing desainer pun membawa kurang lebih dua hingga tiga koleksi di pameran ini. Rancangan busana yang dihadirkan tidak hanya terfokus untuk wanita berhijab. Bagi wanita yang tidak berhijab pun bisa mengenakan koleksi busana ini.

Konsep kontemporer dipilih karena ingin menghadirkan busana muslim yang modern. Setiap busana menceritakan perkembangan sejarah muslim dari seluruh dunia. Sehingga budaya dan iklim negara di mana muslim tersebut berkembang sangat mempengaruhi dari hasil yang dibuat.

Burkini misalnya. Pakaian renang ini menjadi alternatif bagi wanita berhijab yang ingin tetap melakukan aktivitas olahraga air. Pakaian renang identik dengan potongan terbuka. Namun dengan burkini, wanita berhijab bisa berenang dengan tetap menutupi aurat.

 

3 dari 3 halaman

Jaket bomber

Jaket bomber menjadi salah satu jenis jaket yang trendi. Selain menjadi bagian dari mode, jaket bomber bisa dijadikan sarana memperkenalkan budaya Islam. Salah satu merek asal Amerika, Slow Factory, menghadirkan bomber hitam dengan ayat Al-Quran di bagian belakangnya.

Dari Indonesia, desainer Itang Yunasz menghadirkan kesan etnis dalam busananya. Mengambil motif Sumba, Itang Yunasz menghadirkan busana printing yang dipadukan dengan embroidery. Tampilan busana Itang Yunasz mencerminakn muslim yang modern dalam ranah Sumba.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.