Sukses

5 Kandungan dalam Produk Kecantikan yang Harus Anda Hindari

Simak di sini beberapa kandungan dalam produk kecantikan yang harus Anda hindari, penasaran?

Liputan6.com, Jakarta Tahukah Anda bahwa sebagian besar produk kecantikan justru mengandung bahan yang tidak dianjurkan atau membawa dampak buruk bagi tubuh. Kandungan-kandungan tersebut dapat menyebabkan ancaman bagi kesehatan Anda sendiri jika digunakan dalam jangka panjang.

Dilansir dari spryliving.com, Selasa (5/6/2018), berikut ini adalah beberapa kandungan dalam produk kecantikan yang harus Anda hindari. Penasaran apa saja?

1. Formaldehyde

Kandungan ini biasanya ditemukan dalam sabun, sampo, kondisioner, gel rambut, cat kuku, eye shadow, dan maskara. Formaldehyde adalah turunan dari gas yang tidak berwarna dan berbau sebagai disinfektan industri.

Formaldehyde berfungsi untuk mencegah pertumbuhan mikroba dalam berbagai macam produk, mulai dari bahan bangunan, hingga produk kecantikan atau perawatan pribadi. Formaldehyde telah dianggap sebagai karsinogen yang dapat menyebabkan kanker dan iritasi kulit.

Hindari kandungan Formaldehyde, Quaternium-15, DMDM Hydantoin, Imidazolidinyl Urea, Diazolidinyl Urea, Polyoxymethylene Urea, Sodium Hydroxymethylglycinate, dan Glyoxal. Pernah dengar tentang kandungan ini?

2. Parfum

Kandungan parfum sekarang dapat ditemui dalam parfum, cologne, sabun, scrub, losion, sampo, dan kondisioner. Parfum telah terbukti dapat mengiritasi kulit alergi, dermatitis, mempengaruhi sistem pernapasan, dan sistem reproduksi.

Hindari kandungan Fragrance, Parfum, Perfume, Essential Oils, dan Aroma. Tentu saja, Anda telah akrab dengan kandungan yang satu ini dalam produk kecantikan, bukan?

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kandungan produk kecantikan yang harus Anda hindari

3. Parabens

Parabens banyak ditemukan dalam sampo, kondisioner, lotion, pembersih wajah, gel cukur, dan produk tan. Parabens sendiri adalah kumpulan bahan kimia berbeda yang memiliki struktur molekul serupa.

Parabens berfungsi untuk mencegah pertumbuhan mikroba, inilah mengapa parabens termasuk ke dalam pengawet yang paling umum digunakan dalam produk perawatan pribadi. Sejak tahun 1990-an, parabens ditemukan memiliki kemampuan untuk meniru estrogen dalam tubuh manusia dan gangguan estrogen sendiri telah dikaitkan dengan kanker payudara dan masalah reproduksi.

Kemudian di tahun 2004, keberadaan parabens ditemukan pada tumor payudara yang ganas. Hindari kandungan Ethylparaben, Butylparaben, Methylparaben, atau apapun yang ditulis sebagai Parabens.

4. Mineral Oil

Mineral Oil biasanya ditemukan dalam minyak bayu, lotion, pelembap tubuh, krim mata, riasan bibir, dan lip balm. Mineral Oil adalah cairan jernih dan tidak berbau yang berasal dari minyak bumi.

Mineral Oil memiliki tekstur yang ringan dan mudah membuat kulit kehilangan kadar air. Walaupun terdengar alami, Mineral Oil justru mencegah kulit bernapas dengan benar.

Mineral Oil melapisi kulit seperti bungkus plastik, mengganggu penghalang kekebalan alami kulit, dan menghambat kemampuannya untuk bernapas, dan menyerap nutrisi. Inilah yang menyebabkan komedo dan jerawat meningkat

Hindari kandungan Mineral Oil, White Mineral Oil, Paraffin Oil, Petrolatum, Paraffinum, dan Liquid Petroleum. Apa Anda sering menggunakan produk perawatan dengan kandungan ini?

3 dari 3 halaman

Kandungan produk kecantikan yang harus Anda hindari

5. Triclosan

Kandungan Triclosan biasa ditemukan dalam sabun anti bakteri, deterjen, pasta gigi, produk pemutih gigi, produk cukur, dan deodoran. Triclosan awalnya dikembangkan sebagai scrub bedah untuk dunia medis, pengawet yang dirancang untuk melawan mikroba.

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa Triclosan dapat membantu bakteri resisten terhadap bakteri. Triclosan dapat berdampak pada sistem endokrin, mengganggu hormon tiroid dan reproduksi yang mengiritasi kulit.

Hindari kandungan Triclosan dan Triclocarban. Kandungan apa yang paling sering Anda temui dalam produk kecantikan?

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.