Sukses

Mengenal Cerita di Balik Seragam Atlet Olimpiade dari Indonesia

Simak cerita Prima Suci Ariani, yang merupakan orang di balik seragam defile Indonesia untuk Olimpiade 2016 Rio Janeiro.

Liputan6.com, Jakarta Seragam kontingen Indonesia untuk defile pembukaan Olimpiade 2016 Rio de Janeiro, menuai sejumlah kritik. Pengamat mode menyayangkan busana tersebut karena dirancang oleh orang yang sudah lebih berpengalaman di bidang muda.

Seragam tersebut terdiri dari blazer dan celana yang didesain bercorak batik dan garuda. Busana didominasi warna merah-putih. Corak batik mirip lambang Garuda berwarna merah tampak besar dan simetris menutup bagian dada hingga perut.

Untuk batik di sekitar garuda, ada pula motif parang. Di bagian lengan juga terdapat motif batik berkelir merah. Seragam tersebut didesain Prima Suci Ariani, lantas siapa kah dia?

Prima adalah anggota rombongan Chief de Mission (CdM) kontingen Indonesia untuk Olimpiade 2016. Prima adalah seorang perancang batik, tetapi bukan merupakan perancang baju dan tidak memiliki latar belakang perancang. 

Chef de Mission Indonesia untuk Olimpiade 2016 Rio de Janerio, Raja Sapta Oktohari, menjelaskan tentang seragam defile kontingan Indonesia. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

CdM menyerahkan tanggung jawab pembuatan seragam defile kontingen Indonesia ke Prima. Prima diberikan mandat untuk membuat kostum tersebut pada pertengahan Juni 2016.

Prima mengaku permintaan untuk mendesain seragam defile kontingen Indonesia cukup mendadak. Sehingga, ia langsung melakukan diskusi dan riset untuk desain seragam yang cocok.

Semangat mendapat emas adalah ruh dari kontingen Indonesia untuk Olimpiade 2016. Ia pun mewujudkannya dalam warna yang bersemangat seperti merah-putih.

Dilansir dari Bola.com, Jumat (5/8/2016), Prima mengatakan, garuda dan warna merah putih identik dengan identitas bangsa Indonesia sebagai lambang dan bendera negara. Sementara itu, parang menggambarkan kontinuitas. Artinya, kesuksesan itu diraih lewat usaha dan semangat yang berkesinambungan.

"Parang juga dipilih karena merupakan motif batik tertua yang sudah ada sejak zaman Mataram. Hal itu memperlihatkan kalau Indonesia merupakan negara dengan akar kebudayaan yang kuat," kata Prima.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini