Sukses

Sambut Hari Disabilitas Internasional, Ratusan Penyandang Tunanetra Baca Al Quran Braille di Masjid Istiqlal

Ratusan penyandang disabilitas netra dari berbagai usia datang berbondong-bondong ke Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat untuk membaca Al Quran Braille bersama.

Liputan6.com, Jakarta Ratusan penyandang disabilitas netra dari berbagai usia datang berbondong-bondong ke Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat untuk membaca Al Quran Braille bersama.

Kamis pagi, 1 Desember 2022 sekira pukul 8.00 WIB para penyandang disabilitas netra sudah tiba di halaman masjid kemudian berbaris dan diarahkan ke dalam masjid dengan dituntun oleh panitia.  Semakin siang, masjid semakin penuh oleh jamaah yang datang dari wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek) dan Bandung Raya.

Ini merupakan acara yang diusung Ikatan Tunanetra Muslim Indonesia (ITMI) dan Rumah Aspirasi Tunanetra Indonesia.

Menurut Ketua Umum ITMI Pusat Yudi Yusfar, bulan Desember memang menjadi momen penting bagi penyandang disabilitas. Pasalnya, ada peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI) tepatnya pada tanggal 3.

“Di perayaan HDI sebelumnya ada nyanyi-nyanyi dan pameran, kali ini ITMI dan Rumah Aspirasi Tunanetra menampilkan cara yang lain. Cara lain ini didasarkan pada kesadaran bahwa kita adalah makhluk Allah, karena itu salah satu kegiatannya berupa baca Quran,” kata Yudi dalam sambutannya, Kamis (1/12/2022).

“HDI dilakukan dengan baca Quran yang diikuti oleh 1.000 tunanetra dan jamaah yang lainnya merupakan pertama kali di Indonesia,” tambahnya.

Selain baca Quran dan berzikir bersama, acara ini juga diwarnai dengan peluncuran modul baca tulis braille. Ini merupakan standar resmi bagi organisasi ITMI juga bagi pihak-pihak terkait yang membutuhkan.  

“Modul baca tulis Quran Braille ini diharapkan bisa menjadi penunjang untuk pembelajaran Al Quran Braille.”

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Digelar Berdasar UU Penyandang Disabilitas

Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Jenderal ITMI Yogi Madsuni menyampaikan bahwa acara ini digelar berdasarkan, Undang-Undang nomor 8 tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas.

“Terutama pada pasal 14 huruf A sampai huruf E soal hak-hak penyandang disabilitas dalam beragama. Termasuk di dalamnya adalah bagaimana kita mengakses sarana peribadatan, masjid, Al Quran braille dan lain sebagainya,” kata Yogi.

“Sehingga tidak ada lagi kita menjadi disabilitas netra yang mau soleh aja susah, karena sudah ada aksesibilitas.”

Undang-Undang ini telah mengamanatkan pelibatan penyandang disabilitas di berbagai sektor pembangunan.

Negara wajib memberikan ruang yang cukup agar penyandang disabilitas dapat optimal dalam perannya mengisi pembangunan negeri, agar menjadi negeri yang semakin berdaulat, maju dan adil dalam kemakmuran serta makmur dalam keadilan.

3 dari 4 halaman

Tujuan Acara

Yogi juga menyampaikan beberapa tujuan dari acara ini yang meliputi:

1. Mensosialisasikan potensi, kreasi dan eksistensi penyandang disabilitas netra di tengah masyarakat

2. Menumbuhkan sensitivitas dan menggalang kepedulian masyarakat terhadap keberadaan dan perjuangan penyandang disabilitas netra sebagai bagian integral dari seluruh tatanan masyarakat

3. Mengaktualisasikan spirit peringatan Hari Disabilitas Internasional sebagai momentum pemajuan penghidupan disabilitas netra di segala bidang.

Tema yang diambil adalah “ITMI Hadir Dalam Doa Dan Karya Nyata Wujudkan Indonesia Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat.”

Sedangkan, target dari acara ini adalah:

- Tersosialisasikannya potensi, kreasi dan eksistensi disabilitas netra di tengah masyarakat

- Tumbuhnya sensitivitas dan terwujudnya kepedulian masyarakat terhadap keberadaan dan perjuangan penyandang tunanetra sebagai bagian integral dari seluruh tatanan masyarakat

- Aktualisasi spirit peringatan Hari Disabilitas Internasional sebagai momentum pemajuan penghidupan disabilitas netra di segala bidang.

4 dari 4 halaman

Mengenal ITMI dan Rumah Aspirasi Tunanetra Indonesia

ITMI sendiri merupakan organisasi kemasyarakatan tingkat nasional yang menghimpun penyandang disabilitas netra Muslim dan orang-orang yang peduli terhadap perjuangan tunanetra Muslim di Indonesia.

ITMI mengemban misi dakwah dan tarbiyah di kalangan Tunanetra.  ITMI dibentuk sebagai wadah perjuangan untuk mewujudkan kehidupan para tunanetra Muslim Indonesia yang lebih sejahtera, maju, mandiri, adil, inklusif, bebas kerentanan dan diskriminasi. Serta berakhlak mulia, bermartabat, dan senantiasa beriman dan bertakwa kepada Allah SWT sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW.

ITMI memiliki fungsi sebagai wadah pembinaan dan pemersatu Tunanetra Muslim Indonesia, serta penampung dan penyalur aspirasi anggotanya.

Sebagai Ormas yang berjenjang, ITMI telah memiliki kepengurusan tingkat nasional yang disebut Pimpinan Pusat (PP) yang berkedudukan di Bandung, 24 kepengurusan tingkat Provinsi yang disebut Pimpinan Wilayah (PW), serta 164 kepengurusan tingkat Kabupaten/Kota yang disebut Pimpinan Daerah (PD) di seluruh Indonesia.

Sedangkan, Rumah Aspirasi Tunanetra Indonesia dibentuk pada tahun 2019 oleh Presiden Rumah Aspirasi Tunanetra Indonesia Drs. H. Arif Pribadi, MMTR, Yogi Madsuni serta Alm. Syekh Ali Jaber.

Rumah Aspirasi Tunanetra Indonesia merupakan bagian dari Ikatan Tunanetra Muslim Indonesia (ITMI), yang berfungsi mensuport seluruh program ITMI. Di antaranya adalah: bidang pengembangan keterampilan, sosial dan dakwah/tarbiah.

Program unggulannya mengumrohkan 1.000 tunanetra sebagai penghargaan dari keseriusan belajar Al Quran braille. Sejak 2019 sampai pertengahan tahun 2022 ini, sudah hampir 100 orang tunanetra yang diumrohkan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.