Sukses

Jadi Korban Gaslighting Seperti Lee Seung Gi, Apa Dampaknya bagi Kesehatan Mental?

Akibat dari kasus Lee Seung Gi, ramai istilah gaslighting. Apa itu dan bagaimana dampaknya bagi korban?

Liputan6.com, Jakarta Para penggemar aktor Korea Selatan Lee Seung Gi di seluruh dunia menyatakan kesedihannya karena perilaku mantan agensinya, Hook Entertainment.

Pernyataan ini bahkan sempat trending di twitter. Penggemar bahkan ramai-ramai menulis #JusticeForSeungGi untuk mendukung artis kesayangannya itu.

Seperti dimuat Koreaboo, konflik ini bermula saat Lee Seung Gi meminta transparansi laporan keuangan selama dirinya berkarir. Sang CEO sebelumnya selalu menyatakan bahwa aktor 35 tahun itu adalah penyanyi minus sehingga ia tidak pernah mendapatkan gaji selama 18 tahun. 

"Saya tidak bisa berhenti menangis, hatiku hancur untuknya. Hati saya semakin hancur membaca bagaimana Seunggi berkata, "Saya bukan penyanyi negatif, saya juga menghasilkan uang dari musik." Orang-orang yang menggunakan kepolosannya seperti ini benar-benar jahat!!" tulis penggemar lainnya yang mengutip cerita Lee Seung-gi di twitter.

 

Lee Seung-gi sendiri telah meninggalkan Hook Entertainment pada 2021 dan mendirikan agensinya sendiri bernama Human Made.

Akibat dari kasus ini, ramai istilah gaslighting, bentuk pelecehan seseorang yang dengan sengaja menyebabkan orang lain tidak percaya diri, atau percaya bahwa mereka mengalami masalah mental.

Dilansir Huffpost, istilah "gaslighting" berasal dari film Gaslight tahun 1944. Dalam film tersebut, seorang suami yang kasar dan licik berusaha meyakinkan istrinya yang setia bahwa ia akan menjadi gila. Ia menyembunyikan dan memindahkan berbagai barang di rumah mereka dan, ketika ia menyadarinya, mengatakan kepada sang istri bahwa ia kehilangan barang atau memindahkannya sendiri tetapi tidak dapat mengingatnya.

Tujuan sang suami adalah diam-diam menambah kekayaannya sendiri dengan mencuri harta warisan istrinya. Ketika ia melihat lampu gas di kamarnya memudar dan dituntun untuk percaya itu tidak benar-benar terjadi, ia mulai mempertanyakan kewarasannya sendiri.

Saat ini, gaslighting menggambarkan interaksi apa pun di mana seseorang atau entitas memanipulasi seseorang menjadi merasa bahwa mereka tidak dapat mempercayai ingatan, perasaan, atau indra mereka sendiri.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kata Pakar Soal Gaslighting

Seseorang yang menerima gaslighting mungkin benar-benar percaya bahwa mereka tidak sehat secara mental, bahwa ingatan mereka tidak akurat, atau bahwa pikiran mereka mempermainkan mereka. Hal ini membuat mereka merasa tergantung pada orang yang kasar.

Hal ini dapat menyebabkan korbannya mengalami perasaan bingung atau tidak berdaya. Efek jangka panjang dari gaslighting termasuk trauma, kecemasan, dan depresi.

Orang yang gaslight memainkan permainan pikiran yang berbahaya untuk mendapatkan kendali atas orang lain. Memahami apa yang memicu pemantik gas Anda bisa menjadi salah satu langkah pertama untuk menghentikan gaslighting dan memiliki kendali atas hidup Anda sendiri.

Menurut American Psychological Association, istilah tersebut "pernah merujuk pada manipulasi yang sangat ekstrim untuk menyebabkan penyakit mental atau untuk membenarkan komitmen orang yang terkena gaslight ke institusi psikiatri tetapi sekarang digunakan secara lebih umum."

Menurut Robin Stern, PhD, salah satu pendiri dan direktur asosiasi untuk Yale Center for Emotional Intelligence, taktik seorang gaslighter yaitu terus-menerus mengkritik, menyalahkan, membuat pernyataan kasar secara verbal, intimidasi, penolakan tanggung jawab, meminimalkan perilaku kasar, dan menyatakan ketidakpuasan dengan suatu hubungan, yang mungkin tidak kentara pada awalnya.

Robin menjelaskan kalau pelaku gaslighting menyalahkan, menggunakan kalimat seperti, "Anda membuatku melakukannya" atau "Saya melakukannya karena Anda tidak mau mendengarkanku.”

Mereka mungkin menuduh Anda memiliki masalah atau kebutuhan yang sebenarnya mereka miliki, seperti menyarankan Anda tidak jujur ​​pada diri sendiri. Mereka mungkin menemukan cara untuk mengambil pujian atas pencapaian Anda.

Ketika seorang gaslighter memberikan pujian atau permintaan maaf, itu sering kali diucapkan secara tidak langsung, seperti "Anda terlihat hampir sama baiknya dengan yang Anda lakukan saat pertama kali bertemu denganmu" atau "Maaf kamu merasa seperti itu."

 

3 dari 4 halaman

Bentuk Kontrol yang Tidak Sehat dan Berdampak Buruk bagi Korban

Robin juga menekankan gaslighting adalah bentuk kontrol yang tidak sehat yang muncul dari kebutuhan untuk mendominasi orang lain.

Kondisi kesehatan mental tertentu seperti gangguan kepribadian narsistik dan gangguan kepribadian antisosial menyebabkan gaslighting karena penyakit tersebut memberi orang pandangan yang menyimpang tentang diri mereka sendiri dan orang lain dan kecenderungan memanipulasi orang lain untuk tujuan mereka sendiri dengan cara apa pun yang diperlukan, serta tidak pernah mengakui kesalahan mereka sendiri dan memproyeksikannya ke orang lain.

Menurut Medical News Today, gaslighting yang terus-menerus dapat menjadi bencana besar bagi kesehatan mental orang yang menerima, menyebabkan dia percaya bahwa mereka pantas mendapatkan pelecehan. Dampaknya dapat bertahan lama setelah pelaku keluar dari kehidupan korban dan sangat sering menyebabkan keraguan diri seumur hidup dan kesulitan membuat keputusan, catat Robin.

 

4 dari 4 halaman

Dibongkar Dispatch

Dispatch Korea pun ikut membuka dokumen pendapatan penyanyi Lee Seung Gi selama 18 tahun terakhir. Fakta menyedihkan itu juga ditambah dengan ancaman pembunuhan CEO Hook Entertainment saat dimintai laporan keuangan.

Rekaman audio yang disebar diduga dilakukan oleh sesama karyawan agensi setelah berita Lee Seung Gi mengajukan transparansi keuangan.

Dalam rekaman tersebut juga, CEO Kwon Jin Young melontarkan kata-kata kasar kepada seorang karyawan yang seharusnya mengurus keuangan dan tidak melakukannya.

CEO HOOK Entertainment Kwon Jin Young juga disebut telah berulang kali memberi tahu Lee Seung Gi bahwa dia adalah " Penyanyi Minus " yang menyiratkan bahwa label tersebut tidak pernah mendapatkan keuntungan selama karir menyanyinya.

Tuduhan itu tentu mengejutkan, karena Lee Seung Gi merupakan salah satu artis terbesar K-Pop. Penyanyi ini memiliki banyak hits seperti "Because You're My Woman" dan "Will You Marry Me".

Dispatch mengungkapkan, antara tahun 2006 dan 2022, aktivitas musikal Lee Seung Gi menghasilkan pendapatan lebih dari ₩9,60 miliar KRW (sekitar $7,16 juta USD atau Rp 110 miliar). Namun dokumen tahun 2004-2009 hilang, sehingga tidak semua informasi dapat diambil kembali.

Paparan itu merinci gaslighting secara mendetail, menyatakan bahwa perusahaan tersebut telah membuat Lee Seung Gi percaya bahwa usaha musiknya tidak menghasilkan keuntungan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.