Sukses

Canggih Dilengkapi GPS, 500 Tongkat Adaptif Dirakit di Wyata Guna

Perakitan tongkat adaptif oleh disabilitas dilengkapi sonar dan GPS untuk disabilitas netra di Sentra Wyata Guna, Bandung

Liputan6.com, Bandung Sebanyak 500 unit tongkat adaptif untuk disabilitas netra dirakit di Sentra Wyata Guna Bandung.

Tongkat adaptif ini merupakan pengembangan dari tongkat konvensional yang kerap digunakan disabilitas netra untuk menunjukan arah saat berjalan kaki.

Menurut Kepala Sentra Wyata Guna Bandung, Iri Sapria, proses perakitan tongkat adaptif ini melibatkan 20 disabilitas.

"Tongkat ini bisa memberitahukan pengguna melalui audio saat digunakan. Seperti didepan ada air, api dan kondisi darurat," ujar Iri kepada Liputan6.com, Bandung, Senin, 14 November 2022.

Tongkat adaptif ini bekerja dengan menggunakan sonar dan dilengkapi dengan global positioning system (GPS).

Iri mengatakan target rampungnya proses perakitan tongkat adaptif pada Desember 2022.

Iri menjelaskan tongkat adaptif merupakan perintah Kementerian Sosial agar segera tersedia. Namun Iri meminta kepada pihak ketiga agar proses perakitannya melibatkan disabilitas.

"Mereka walaupun sebagian dilibatkan untuk merakit. Merakitnya juga tidak semuanya, hanya sebagian komponen. Intinya ada pemberdayaan bagi disabilitas," ucap Iri.

Tiap disabilitas yang bekerja merakit tongkat adaptif berstatus honorer dengan upah lebih dari Rp 3 juta per orang untuk dua bulan bekerja.

Proses perakitan tongkat adaptif yang digarap Sentra Wyata Guna merupakan kali kedua.

Pada 2021, Sentra Wyata Guna pernah merakit unit serupa sebanyak 1000 unit.

Iri mengaku seluruh unit tongkat adaptif tahun lalu telah rampung disalurkan.

"Disebar di wilayah kerja Sentra Wyata Guna yaitu Kota Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Lampung Tengah, Lampung Utara, Way Kanan, Mesuji, Lampung Timur, Tulang Bawang dan Tulang Bawang Barat. Wilayah kita 9 kota dan kabupaten," tukas Iri.

Tetapi untuk wilayah kerja lainnya dapat pula meminta kepada Wyata Guna Bandung.

Misalnya Kabupaten Bandung dan Subang, masuknya wilayah kerja Kota Cimahi.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Harga Tongkat

Sedangkan untuk harga satu unit tongkat adaptif Rp 2,4 juta.

Untuk saat ini, rencananya 500 tongkat adaptif akan diperuntukan disabilitas netra.

"Tongkat ini sementara disimpan di Sentra Wyata Guna. Tapi apabila ada yang memerlukan, maka akan disebar di wilayah kewenangan sentra. Siapapun boleh meminta kesini selama sesuai dengan prosedur," sebut Iri.

 

3 dari 4 halaman

Ketahui 4 Jenis Tongkat Tunanetra

Dilansir dari channel youtube Sight Scotland, ada 4 jenis alat bantu mobilitas umum yang paling banyak digunakan. Diantaranya tongkat panjang, tongkat pemandu, tongkat penanda, dan tongkat pendukung.

Masing-masing terbuat dari tabung aluminium ringan, yang dilapisi dengan pernis putih yang memantulkan cahaya.

1. Tongkat putih panjang

Tongkat putih panjang mungkin merupakan jenis yang paling umum diantara tongkat putih lainnya. Tongkat ini didesain untuk bisa diulur ke depan badan dan membuat kontak dengan permukaan sedikit lebih depan daripada penggunanya.

Tongkat ini dilengkapi dengan ujung yang bisa disapu maju-mundur atau menyamping di permukaan untuk memindai penghalang. Tingkat panjang putih bisa dilengkapi dengan beragam jenis ujungnya yang disesuaikan untuk membantu menavigasi beragam jenis medan.

Tongkat panjang putih umumnya digunakan orang dengan penglihatan buruk yang sangat parah dan membutuhkan pelatihan dari petugas rehabilitasi profesional.

2. Tongkat putih pemandu

Tongkat pemandu putih dipakai dengan cara yang sama seperti tongkat panjang putih, tapi tidak memerlukan banyak pelatihan untuk bisa menggunakannya.

Tongkat ini umumnya tidak begitu panjang dan digunakan oleh mereka yang memiliki sedikit penglihatan. Itu membantu dalam menentukan jarajk dan dimensi dari objek yang tidak familiar termasuk ketinggian trotoar dan tangga.

 

4 dari 4 halaman

3. Tongkat putih penanda

Tongkat ini memiliki panjang yang mirip dengan tongkat pemandu putih tapi lebih tipis. Sebagaimana namanya, tongkat ini berfungsi sebagai penanda untuk memberitahu orang sekitar bahwa penggunanya memiliki gangguan penglihatan dan mungkin memiliki masalah dalam menavigasi lingkungannya atau mengambil tindakan mengelak.

Tongkat ini secara khusus berguna di keramaian seperti di toko perbelanjaan dan transportasi umum.

Tongkat penanda putih digunakan oleh mereka yang memiliki sedikit penglihatan.

4. Tongkat putih pendukung

Tidak seperti ketiga tongkat putih lainnya, tongkat ini digunakan seperti tongkat berjalan untuk membantu dalam menjaga keseimbangan. Ini biasanya disediakan oleh fisioterapis atau rumah sakit untuk rawat jalan. Tapi dalam kasus kehilangan penglihatan, petugas rehabilitasi akan mengupgrade tongkat ini dengan melapisinya dengan pernis putih pemantul yang menandakan bahwa penggunanya memiliki gangguan penglihatan.

Sedikit catatan terakhir, Anda mungkin pernah mendengar alat bantu mobilitas ini hanya merujuk pada tongkat putih (alias menyamakan semua fungsi). Tapi kini Anda sebaiknya memperbaiki kesalahpahaman tersebut.

  

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.