Sukses

Langkah Awal Bangun Kemandirian, Masyarakat Disabilitas di Sembalun NTB Terima Berbagai Jenis Bantuan

Penyandang disabilitas di Kecamatan Sembalun, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat mendapat bantuan dari pemerintah sebagai langkah awal memandirikan kehidupan.

Liputan6.com, Jakarta Penyandang disabilitas di Kecamatan Sembalun, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat mendapat bantuan dari pemerintah sebagai langkah awal memandirikan kehidupan.

Salah satu alasan pemberian bantuan pada masyarakat disabilitas di Sembalun adalah karena kecamatan tersebut memiliki potensi tinggi di bidang pariwisata.

"Dalam waktu yang tidak akan lama, Sembalun akan menjadi kota yang besar karena merupakan kawasan wisata Gunung Rinjani. Ke depannya kita akan bekerja sama untuk membuat produk-produk yang berlabel halal, kami akan fasilitasi secara gratis," ujar anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Komisi VIII, Nanang Samodra mengutip keterangan pers, Rabu (26/10/2023).

"Oleh karenanya, untuk menunjang terselenggaranya masyarakat yang mandiri kami berikan bantuan bagi penyandang disabilitas yang dapat dijadikan sebagai langkah awal bagi kemajuan daerah Sembalun", tambah Nanang.

Bantuan ini mendapat respons antusias dari para penyandang disabilitas. Tak sedikit pula yang menyampaikan aspirasi dan pendapatnya.

Salah satu yang mendapat bantuan adalah Suhandi. Penduduk Desa Sajang ini mengurus taman pendidikan Al Quran di daerahnya. Namun, fasilitas taman pendidikan itu kurang memadai. Ia membutuhkan bantuan untuk pengadaan perlengkapan mengaji.

Menanggapi kebutuhan Suhandi, Nanang mengatakan akan memberikan bantuan Al Quran.

“Saya akan memberikan bantuan Al Quran setelah kegiatan ini, selanjutnya kami akan mendorong Pemda Lombok Timur untuk dapat menyelenggarakan kegiatan yang dapat menunjang pondok pesantren.”

“Kita akan berusaha perbanyak bantuan untuk pondok pesantren. Saya tidak berjanji, namun kita berikhtiar bersama," tutur Nanang.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Harapan Membangun SLB

Selain Suhandi, Siska Andriani warga Sembalun Blumbung juga turut menuturkan harapannya terkait fasilitas pendidikan di sana.

“Sekolah Luar Biasa (SLB) kami butuhkan disini Pak, karena banyak penyandang disabilitas yang tidak dapat melanjutkan sekolah,” kata Siska.

Terkait harapan ini, Nanang mengatakan pihaknya akan melakukan musyawarah rencana pembangunan (musrenbang).

“Kami akan adakan musrenbang di tataran pusat dan dapat kita usulkan untuk SLB di Sembalun" kata Nanang.

3 dari 4 halaman

Bantuan hingga Rp185 Juta

Secara keseluruhan, Kementerian Sosial melalui Sentra Paramita bersama Nanang Samodra menyalurkan bantuan kepada 170 Penyandang Disabilitas.

Bantuan yang diberikan oleh Sentra Paramita dalam kegiatan Kunjungan Kerja Anggota DPR RI Komisi VIII berjumlah Rp185.954.000,-.

Ini berupa bantuan tambahan kebutuhan nutrisi bagi penyandang disabilitas. Selain itu, diberikan pula berbagai macam alat bantu aksesibilitas berupa kursi roda, tongkat penuntun adaptif, sensor air bagi penyandang disabilitas sensorik netra, dan alat bantu dengar.

4 dari 4 halaman

Tentang Sentra Paramita

Sentra Paramita merupakan unit Pelaksana Teknis Kementerian Sosial yang menangani berbagai Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS).

Selain penyandang disabilitas, sentra ini juga menangani Anak Memerlukan Perlindungan Khsusus (AMPK), Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH), bayi terlantar yang dibuang dan berbagai PPKS lainnya.

Menurut Kepala Sentra Paramita, Sudirman, selain Lombok Timur, pihaknya menangani 10 Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat dan 2 Kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Timur yakni Sumbawa Barat dan Sumba Barat Daya.

Sudirman menambahkan, “bantuan yang kami berikan saat ini berupa nutrisi bagi Bapak dan Ibu sekalian, kursi roda, tongkat penuntun adaptif, alat bantu aksesibilitas sensor air dan alat bantu dengar.”

“Hal ini merupakan bagian dari ikhtiar kami membantu Bapak dan Ibu serta menjadi bagian dari hadirnya negara kepada seluruh warga Indonesia yang membutuhkan.” ungkapnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.