Sukses

Pemerintah Jepang Naikkan Premi Asuransi Mobil, Dana Disalurkan untuk Penyandang Disabilitas

Pemerintah Jepang mengumumkan akan melanjutkan dan memperluas dukungan bagi anak-anak yang mengalami disabilitas akibat kecelakaan lalu lintas.

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Jepang mengumumkan akan melanjutkan dan memperluas dukungan bagi anak-anak yang mengalami disabilitas akibat kecelakaan lalu lintas.

Hal lain yang melatarbelakangi adalah kondisi orang tua yang kesulitan merawat anak-anak dengan kondisi disabilitas. 

Maka Kementerian transportasi berencana akan menaikkan premi asuransi mobil wajib bagi pemilik kendaraan.

Menurut statistik pemerintah, ada 1.508 korban kecelakaan lalu lintas dengan disabilitas parah yang membutuhkan perawatan atau tidak dapat bekerja pada tahun 2020.

Dilansir dari JapanTimes, jumlah kematian akibat kecelakaan lalu lintas pada tahun 2020 turun sekitar 70% dari tahun 2001, tetapi laju penurunan untuk korban dengan disabilitas parah pada periode yang sama jauh lebih lambat, sekitar 30%.

Putri Hisashi Yokoyama, 44 tahun, warga Tokyo berusia 72 tahun, merupakan salah satu korban kecelakaan lalu lintas. Ia ditabrak truk tangki dalam perjalanan pulang dengan sepeda pada Desember 1999.

Ia selamat dari kecelakaan itu tetapi didiagnosis dengan gangguan kesadaran karena efek kerusakan otak. Gangguan tersebut membuat korban sulit bergerak dan makan sendiri. Anggota keluarganya, termasuk Yokoyama, telah memberikan perawatan, seperti infus makanan bergizi dan dukungan toilet.

Yokoyama sekarang mengepalai asosiasi orang-orang dengan gangguan kesadaran yang disebabkan oleh cedera otak, bersama dengan keluarga mereka.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Cedera kepala jadi terbanyak dialami

Menurut survei tahun 2016 yang dilakukan oleh asosiasi, 73% dari 113 orang yang menderita gangguan akibat cedera kepala dalam lalu lintas dan kecelakaan lainnya menerima perawatan dari orang tua mereka, karena anak muda merupakan bagian besar dari mereka yang terluka dalam kecelakaan lalu lintas.

Putri Yokoyama telah cukup pulih untuk menggunakan kursi roda listrik dan menjawab pertanyaan dengan melingkari jawaban. Tetapi ayahnya, dengan harapan memastikan perawatan setelah kematiannya sendiri, memutuskan untuk menempatkannya dalam perawatan fasilitas kohabitasi bagi para penyandang disabilitas.

Namun, ada batas waktu untuk penggunaan fasilitas tersebut, yang mendorong Yokoyama untuk meminta pendirian fasilitas khusus. "Bagaimana kami bisa mengamankan tempat tinggal anak-anak kami setelah kami meninggal? Ini tantangan yang signifikan," katanya.

 

3 dari 3 halaman

Pusat perawatan anak

Kementerian transportasi kini telah mendirikan pusat perawatan yang memiliki staf perawat dan memberikan fasilitas penitipan anak. Langkah-langkah dukungan ini didanai oleh premi asuransi pemilik mobil.

Pemerintah setempat juga mendaftarkan fasilitas perawatan disabilitas. Termasuk bantuan ke rumah sakit yang bersedia membantu rehabilitasi.

Dengan adanya kenaikan premi asuransi ini, pemerintah berharap kebijakan untuk melindungi disabilitas bisa terealisasi pada 2023.  

Seorang pejabat dari kementerian perhubungan mengatakan, "Kami akan melakukan upaya agar masyarakat tahu lebih banyak tentang realitas korban kecelakaan dan langkah-langkah dukungan yang diberikan oleh pemerintah."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini