Sukses

14 Tahun Tak Bisa Keluar Rumah, Remaja Disabilitas di Kalbar Dapat Bantuan Kursi Roda Adaptif

Rio Kristiawan adalah remaja disabilitas dari Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat. Infeksi cairan otak yang diidapnya membuat dia sulit mengoordinasikan gerakan tubu.

Liputan6.com, Jakarta Rio Kristiawan, remaja disabilitas dari Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat mengidap Infeksi cairan otak hingga dia sulit mengoordinasikan gerakan tubuh.

Mobilitasnya sangat terbatas, ia tak bisa keluar rumah secara mandiri bahkan hanya untuk menghirup udara segar di pekarangan.

Keterbatasan ekonomi tak memungkinkan orangtuanya untuk membelikan kursi roda. Terpaksa, sehari-hari ia pun hanya berdiam diri di rumah.

Beruntung, remaja usia 14 ini mendapatkan bantuan kursi roda adaptif dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Abang seneng, kan?” ucap Rini Muslimin, ibu kandung Rio sambil mengusap kepala anaknya.

Tak lupa, ia mengucapkan terima kasih kepada Presiden Jokowi dan Ibu Negara yang telah memberi dukungan kepada anaknya secara langsung saat melakukan Kunjungan Kerja Presiden RI di Pasar Sungai Duri, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, Selasa (9/8).

Pada kesempatan terpisah, Rini tak bisa menyembunyikan rasa haru atas bantuan yang diberikan.

“Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Presiden Jokowi, dan Kementerian Sosial yang sudah memperhatikan anak kami pada hari ini,” katanya mengutip keterangan pers Kamis (11/8/2022).

Wanita paruh baya ini bahkan tak mampu menahan tangisnya saat membayangkan putra pertamanya itu akhirnya bisa dibawa keluar rumah menggunakan kursi roda adaptif.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

14 Tahun Tak ke Mana-Mana

“Setelah 14 tahun sakit terbaring, ndak bisa apa-apa. Pingin juga lihat dia bisa jalan, main dan sekolah. Sekarang, sudah ada bantuan kursi roda dari Bapak Jokowi, akhirnya bisa bawa dia main keluar,” ucapnya haru.

Rini menambahkan, sejak lahir, Rio tidak pernah dibawa keluar rumah. Namun, harapan itu kini datang. Setelah 14 tahun, kursi roda yang diimpikan pun akhirnya menjadi kenyataan.

Selain kursi roda adaptif, melalui Sentra "Satria" di Baturraden, Ibu Rio diberikan fasilitas berupa mesin jahit sebagai bentuk pemberdayaan. Keluarga Rio juga mendapatkan nutrisi tambahan, sembako, perlengkapan tidur, dan kipas angin.

Tak jauh berbeda dengan Rio dan ibunya, Juprinata juga senang dapat berjumpa langsung dengan Presiden. Kakek berusia 60 ini juga mendapatkan bantuan usaha berupa etalase toko beserta isinya.

"Alhamdulillah, sekarang bisa jualan di rumah. Tadi dikasih bantuan, ada etalase sama sembako buat dijual lagi," kata pria yang juga menyandang keterbatasan penglihatan.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 4 halaman

Pesan Jokowi

Keterbatasan penglihatan yang dimilikinya tak menghalangi warga Desa Sungai Jaga, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Bengkayang ini untuk hidup mandiri. Ia bersyukur keinginannya itu bisa diwujudkan.

Pasar Sungai Duri sendiri merupakan salah satu titik kunjungan kerja Presiden RI selama berada di Kalimantan Barat. Di hadapan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH), Jokowi menyampaikan agar KPM dapat memanfaatkan bantuan untuk keperluan produktif, seperti membuka usaha.

“Jangan ya, jangan dibelikan handphone. Kalau bisa dipakai untuk tambahan modal usaha. Kalau enggak, ya dipakai untuk kebutuhan yang produktif, jangan buat beli pulsa,” katanya di hadapan ibu-ibu KPM PKH yang hadir.

Atas arahan Menteri Sosial Tri Rismaharini, tercatat bahwa Kementerian Sosial selama tahun 2022, telah melakukan pencairan bantuan PKH di Kalimantan Barat sebanyak tiga tahap.

Tahap pertama disalurkan kepada 179.527 KPM dengan nilai transaksi sebesar Rp137 miliar. Pada tahap kedua senilai Rp137 miliar kepada 176.303 KPM dan pada tahap ketiga sebesar Rp133 miliar kepada 172.218 KPM.

4 dari 4 halaman

Bantuan Modal Kerja

Di saat yang sama, Presiden memberikan Bantuan Modal Kerja (BMK) sejumlah Rp1,2 juta kepada 100 penerima manfaat, serta menyerahkan 500 paket sembako Bantuan Presiden kepada KPM dan pedagang di sekitar Pasar Sungai Duri.

Selain itu, Jokowi melalui Kemensos juga menyerahkan bantuan sembako senilai Rp200 ribu per bulan kepada KPM PKH.

Sedangkan, untuk bantuan ATENSI (Asistensi Rehabilitasi Sosial), Kementerian Sosial melalui Sentra "Satria" di Baturaden menggelontorkan bantuan senilai Rp49,9 juta kepada 12 penerima manfaat.

Hadir mewakili Menteri Sosial, Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial, Pepen Nazaruddin, mengatakan bantuan ATENSI yang diberikan, disesuaikan dengan hasil asesmen yang telah dilakukan oleh SDM sosial sebagai ujung tombak, sekaligus agen perubahan program-program Kementerian Sosial.

"Hari ini, kita serahkan bantuan ATENSI kepada 12 orang. Ada banyak macamnya, dan itu kita sesuaikan dengan kebutuhan masing-masing. Misalnya, ini kita sediakan dua kursi roda untuk anak yang lumpuh layuh, salah satunya bahkan kami lengkapi dengan bantuan usaha agar ke depannya bisa hidup mandiri dan dapat meningkatkan taraf hidupnya masing-masing," katanya.

Adapun bantuan yang diberikan adalah dua kursi roda standar, dua kursi roda adaptif untuk penerima manfaat yang mengalami lumpuh layuh, bantuan Yatim Piatu (YAPI) COVID-9 untuk dua anak, bantuan berupa perlengkapan sekolah, dan nutrisi, serta bantuan modal usaha kepada lansia dan penyandang disabilitas.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.