Sukses

Bikin Kagum, Pria Difabel Ini Bisa Mandiri dengan Banyak Kemampuan

Fan Yutian, 33 tahun menunjukkan kepada jutaan orang di media sosial bahwa seorang penyandang disabilitas fisik bisa menjalani kehidupan yang memuaskan dari dagangan dan kreativitasnya.

Liputan6.com, Jakarta Fan Yutian, 33 tahun menunjukkan kepada jutaan orang di media sosial bahwa seorang penyandang disabilitas fisik bisa menjalani kehidupan yang memuaskan dari dagangan dan kreativitasnya.

Dilansir dari AsiaOne, Fan kehilangan kedua tangannya dalam sebuah kecelakaan pada usia tiga tahun. Namun ia yang kini sudah dewasa menerima banyak rasa hormat dan dukungan setelah berbagi video online yang menunjukkan bagaimana ia menggunakan kakinya untuk memasak, bertani, menulis kaligrafi Tiongkok, dan bahkan menjahit pakaian.

Bahkan untuk membuat kaligrafi, ia memulainya dari memotong kayunya, baru kemudian menulis kaligrafi China yang sangat halus.

“Saya ingin memberi tahu orang lain bahwa dengan kaki saya, saya bisa melakukan apa pun yang dilakukan orang lain dengan tangan mereka,” katanya kepada South China Morning Post.

Lahir dan dibesarkan dalam keluarga miskin di daerah Fuchuan, wilayah otonomi Guangxi Zhuang di China selatan, Fan telah membuktikan bahwa disabilitas dan kemiskinan tidak mengalahkannya. Sebaliknya, ia bisa lebih baik dalam hal-hal tertentu daripada orang yang berbadan sehat.

Sejak kecil, Fan telah memenangkan penghargaan di berbagai kompetisi termasuk renang, kaligrafi, menari dan berbicara di depan umum.

Video inspirasionalnya di Douyin, TikTok China daratan, telah menarik 263.000 pengikut dan 3,4 juta suka.

“Anda luar biasa. Saya merasa buruk terhadap diri saya sendiri, tetapi setelah melihat Anda, saya menemukan tidak ada hambatan yang tidak dapat saya atasi,” tulis seorang pengagum.

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pekerjaan Fan

Dalam satu video, Fan memasang lubang jarum kecil, mengikat simpul dan kemudian memperbaiki baju yang terlepas hanya dengan menggunakan mulut dan kakinya.

Ia memperoleh keterampilan menjahitnya pada usia delapan tahun, ketika ia melihat neneknya memperbaiki robekan dan robekan pada pakaian yang disumbangkan kepada keluarga atau diambil dari tempat sampah, katanya.

“Saya ingin membantu karena ia sudah tua, tangannya gemetar saat menjahit. Ia mencoba menghentikan saya, menasihati untuk tidak 'mempermalukan' diri saya sendiri (karena mencoba menunjukkan bahwa dirinya bisa yang tidak dipercayai neneknya tersebut), tetapi saya bersikeras dan saya berhasil,” kenang Fan.

Ia juga mempelajari sebagian besar keterampilan lain selama masa kanak-kanak, termasuk memasak, berenang, memancing, dan semua jenis pekerjaan pertanian.

“Banyak orang memandang rendah saya ketika saya masih kecil karena disabilitas fisik saya," kenangnya.

“Tetapi setelah saya belajar melakukan segalanya dengan kaki saya, mereka mulai menggunakan saya sebagai contoh untuk mendidik anak-anak mereka. Beberapa guru dan orang tua akan berkata kepada mereka: 'Lihatlah anak tanpa lengan itu, bahkan ia lebih baik darimu',” katanya.

 

3 dari 4 halaman

Tidak dapat melanjutkan sekolah

Karena situasi keuangan keluarganya yang buruk, ia tidak dapat melanjutkan sekolahnya setelah sembilan tahun wajib belajar.

Namun ia sering muncul di sekolah yang berbeda sekarang di mana ia sering diundang untuk memberikan pidato untuk menginspirasi siswa.

Latihan yang berulang-ulang telah mengubahnya dari orang yang pendiam menjadi orang yang banyak bicara.

“Ketika saya pertama kali belajar berbicara di depan umum enam tahun lalu, saya sangat pemalu sampai berkeringat ketika berbicara dengan orang, terutama perempuan,” katanya.

 

4 dari 4 halaman

Memenangkan kontes bicara

Setelah dua tahun berlatih, ia memenangkan hadiah ketiga dalam kontes berbicara di depan umum untuk kaum muda pada tahun 2018.

Berbicara di depan umum dan menjual kaligrafi telah menjadi sumber pendapatan utama Fan.

Saat membahas tentang masa depan, Fan berterus terang tentang ambisinya untuk menjadi terkenal.

“Saya ingin mempromosikan diri saya, membuat lebih banyak orang mengenal saya dan menyukai saya. Kemudian saya akan dapat membantu penduduk desa menjual produk pertanian lokal secara online,” katanya.

“Ini juga impian saya untuk pergi ke setiap sekolah untuk memberitahu setiap siswa untuk menjadi kuat,” tambahnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.