Sukses

Warganet Puji Kebaikan David Beckham Bantu Staf di Outlet Sepatu Singapura

penggemar David Beckham semakin sayang pada seleb yang satu ini karena ia tidak berubah meskipun telah terkenal. Teman panelisnya bahkan memergokinya sedang membantu staf.

Liputan6.com, Jakarta Terkenal sebagai bintang sepak bola, pengusaha, ayah selebriti, atau duta merek internasional, tetapi tampaknya David Beckham tidak membiarkan semua ketenaran itu membuatnya besar kepala.

Dilansir dari CNA, belum lama ini, Beckham berada di Singapura pada 17 Juni untuk Adidas Singapore’s We Got This Talk Show 2.0, sebuah acara eksklusif yang membuatnya berbagi dengan sekitar 200 peserta bagaimana ia mengatasi peluang untuk mencapai prestasinya. Namun teman panelisnya memergokinya sedang membantu staf.

DJ Jade Rasif, 28 tahun, berbagi pemikirannya tentang sesama panelis dalam sebuah posting Instagram pada 18 Juni, mengungkapkan betapa Becham telah meninggalkan kesan yang mendalam padanya.

“Ketika tiba waktunya untuk membersihkan panggung, David melihat staf mengangkat kursi untuk membersihkan panggung. Saya perhatikan ia (Beckham) meninggalkan barisan, dan ketika saya berbalik, saya menyadari Beckham tengah membantu staf memindahkan perabotan."

“Ia bahkan bersedia mengambil foto dengan setiap orang di ruangan itu, dan berjabat tangan. Setelah tampil, ia berjalan di luar pusat toko untuk menyambut para penggemar yang menunggu di luar dan berterima kasih atas dukungan mereka,” tulis Rasif yang ia posting di Instagramnya.

Meskipun Adidas Singapura telah mengeluarkan imbauan kepada publik untuk mencegah mereka berkerumun di Brand Center di Orchard, tempat acara eksklusif berlangsung, banyak penggemar dilaporkan bermunculan untuk melihat sekilas sang selebriti.

Rasif menambahkan dalam posting Instagram-nya bahwa Beckham bahkan mencarinya untuk mengobrol sebelum pergi untuk jadwal berikutnya hari itu. Rasiff sampai mengkategorikannya sebagai contoh 'Work hard, stay humble' (Kerja keras, tapi tetap rendah hati)

 

.

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Klinik bola 90 menit

Sebelumnya hari ini, dalam kerja sama dengan Sport Singapore (SportSG), adidas menyelenggarakan klinik sepak bola untuk 100 calon pesepakbola muda berusia antara empat hingga 16 tahun dari ActiveSG Football Academy (AFA).

Klinik berdurasi 90 menit ini berfokus pada pengembangan keterampilan motorik dasar untuk 40 anak prasekolah, latihan sepak bola dan pertandingan pendek untuk 60 anak di bawah 12 tahun dan atlet dengan berbagai kemampuan yang hidup dengan cerebral palsy.

Tiffany Cheah, Brand Communications Manager adidas Singapore mengatakan, “Dalam membuat konsep acara untuk publik, kami memutuskan format “talk show” karena kami ingin menciptakan platform untuk memotivasi dan menginspirasi publik melalui berbagi cerita dan tip pribadi. dalam mengatasi peluang – terutama dalam situasi yang tampaknya mustahil.

Edisi 2.0 menyatukan suara global dan lokal untuk menjelaskan topik-topik utama, seperti menavigasi tekanan hidup dan menyeimbangkan ambisi dengan kesehatan mental, melalui lensa kesehatan dan olahraga.”

 

3 dari 3 halaman

Bermain Lego untuk mengatasi OCD

 

Pada 2014, David Beckham berbincang dengan The Sunday Times dan mengungkapkan kecintaannya dan anak-anaknya terhadap permainan Lego.

“Hal besar terakhir yang saya buat adalah Tower Bridge. Itu menakjubkan. Saya pikir Lego terkadang membantu menenangkan saya,” katanya kala itu.

Padahal Set Lego Tower Bridge memiliki lebih dari 4.000 buah. Setelah selesai, tingginya 17 inci, panjang 40 inci, dan lebar 10 inci. Mantan pemain sepak bola itu membandingkan hasratnya untuk membangun Lego dengan memasak, bahkan mendeskripsikannya sebagai terapinya.

Vokalnya David Beckham tentang OCD (gangguan obsesif-kompulsif)-nya kala itu menarik banyak perhatian, termasuk psikolog Jon Sutton yang mengakui kalau membangun set Lego dapat membantu menenangkan penderita OCD.

“Lego adalah tentang membuat keteraturan dari kekacauan. Anda mengeluarkan set dari kotak, mengosongkannya ke lantai, dan mulai dengan kekacauan ini yang kemudian harus Anda bangun dengan hati-hati sepotong demi sepotong. ”

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.