Sukses

Kenali Tanda-Tanda Kehilangan Pendengaran dan Kenapa Itu Bisa Berbahaya?

Hampir setengah dari orang-orang di Amerika Serikat di atas usia 65 tahun memiliki beberapa derajat gangguan pendengaran.

Liputan6.com, Jakarta Gangguan pendengaran yang terjadi secara bertahap seiring bertambahnya usia (presbikusis) sering terjadi. Menurut Mayo Clinic, Hampir setengah dari orang-orang di Amerika Serikat di atas usia 65 tahun memiliki beberapa derajat gangguan pendengaran.

Dilansir dari Mayo Clinic dan Hopkins Medicine, berikut ini beberapa hal yang perlu Anda ketahui terkait kehilangan pendengaran.

Tanda-Gejala

Menurut Mayo Clinic, tanda dan gejala gangguan pendengaran dapat meliputi:

- Ucapan dan suara lainnya terdengar meredam

- Kesulitan memahami kata-kata, terutama di lingkungan bising atau keramaian

- Kesulitan mendengar konsonan

- Sering meminta orang lain untuk berbicara lebih lambat, jelas dan keras

- Perlu menaikkan volume televisi atau radio

- Merasa tidak nyambung dari percakapan

- Menghindari hidup bersosial

Penyebab

Berdasarkan Mayo Clinic, penyebab gangguan pendengaran antara lain:

- Kerusakan pada telinga bagian dalam. Penuaan dan paparan suara keras dapat menyebabkan keausan pada rambut atau sel saraf di koklea yang mengirimkan sinyal suara ke otak. Ketika rambut atau sel saraf ini rusak atau hilang, sinyal listrik tidak ditransmisikan secara efisien, dan terjadi gangguan pendengaran.

Nada nada yang lebih tinggi mungkin terdengar teredam bagi Anda. Mungkin sulit bagi Anda untuk memilih kata-kata jika dalam lingkungan bising.

- Penumpukan kotoran telinga secara bertahap. Kotoran telinga dapat menyumbat saluran telinga dan mencegah konduksi gelombang suara. Pembersihan kotoran telinga dapat membantu memulihkan pendengaran Anda.

- Infeksi telinga dan pertumbuhan tulang atau tumor yang tidak normal. Di telinga luar atau tengah, semua ini dapat menyebabkan gangguan pendengaran.

- Gendang telinga pecah (perforasi membran timpani). Ledakan suara yang keras, perubahan tekanan yang tiba-tiba, menusuk gendang telinga Anda dengan benda dan infeksi dapat menyebabkan gendang telinga Anda pecah dan mempengaruhi pendengaran Anda.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Faktor Risiko

Adapun faktor risiko yang dapat merusak atau menyebabkan hilangnya rambut dan sel-sel saraf di telinga bagian dalam Anda meliputi:

- penuaan, akibat degenerasi struktur telingan bagian dalam seiring waktu.

- suara keras, yang merusak sel-sel telinga bagian dalam dan terpapar dalam jangka panjang seperti tinggal di dekat rel kereta atau paparan jangka pendek seperti suara ledakan atau tembakan.

- keturunan, yang membuat susunan genetik Anda menjadi lebih rentan terhadap kerusakan telinga, baik akibat suara atau penuaan.

- Kebisingan kerja, seperti pekerja pabrik atau konstruksi.

- Kebisingan rekreasi, seperti sepeda motor atau mendengarkan musik keras.

- beberapa obat. Obat-obatan seperti antibiotik gentamisin, sildenafil (Viagra) dan obat kemoterapi tertentu, dapat merusak telinga bagian dalam. Efek sementara pada pendengaran Anda (dering di telinga (tinnitus) atau gangguan pendengaran) dapat terjadi jika Anda mengonsumsi aspirin dosis tinggi, penghilang rasa sakit lainnya, obat antimalaria atau diuretik loop.

- beberapa penyakit. Penyakit yang menyebabkan demam tinggi, seperti meningitis dapat merusak koklea.

Berapa batas kenyaringan suara yang aman?

Berdasarkan Badan Perlindungan Lingkungan (EPA) Amerika, tingkat kebisingan yang aman adalah 70 desibel (dB). Semakin keras suara, semakin sedikit waktu yang dibutuhkan untuk menyebabkan kerusakan pendengaran permanen. Berikut ini tingkat suara dari beberapa kebisingan umum berdasarkan Mayo Clinic.

1. Jangkauan Aman

- 30 dB = bisikan

- 40 dB = kulkas

- 60 dB = percakapan biasa

- 75 dB = pencuci piring

2. Rentang Risiko

- 85 dB = Lalu lintas kota yang padat, kantin sekolah

- 95 dB = Sepeda motor

- 100 dB = mobil

- 110 dB = gergaji mesin, jackhammer, konser rock, simfoni

- 115 dB = peledakan pasir

- 120 dB = sirene ambulans, guntur

- 140-165 dB = petasan, senjata api

Berikut ini adalah batasan tingkat kebisingan maksimum yang ditemukan sehari-hari dan untuk berapa lama berdasarkan Administrasi Keselamatan & Kesehatan Kerja AS Tahun 2008.

- 90 dB = 8 jam setiap hari

- 92 dB = 6 jam setiap hari

- 95 dB = 4 jam setiap hari

- 97 dB = 3 jam setiap hari

- 100 dB = 2 jam setiap hari

- 102 dB = 1,5 jam setiap hari

- 105 dB = 1 jam setiap hari

- 110 dB = 30 menit setiap hari

- 115 dB = 15 menit atau kurang setiap hari

 

3 dari 3 halaman

Kenapa gangguan pendengaran bisa berbahaya?

Menurut Hopkins Medicine, gangguan pendengaran membuat frustrasi bagi mereka yang memilikinya dan orang yang mereka cintai. Tetapi penelitian terbaru dari Johns Hopkins mengungkapkan bahwa itu juga terkait dengan masalah berjalan, jatuh, dan bahkan demensia.

Dalam sebuah penelitian yang melacak 639 orang dewasa selama hampir 12 tahun, pakar Johns Hopkins Frank Lin, MD, Ph.D., dan rekan-rekannya menemukan bahwa gangguan pendengaran ringan menggandakan risiko demensia. Kehilangan sedang meningkatkan risiko tiga kali lipat, dan orang-orang dengan gangguan pendengaran yang parah lima kali lebih mungkin mengembangkan demensia.

“Pemindaian otak menunjukkan kepada kita bahwa gangguan pendengaran dapat berkontribusi pada tingkat atrofi otak yang lebih cepat. Gangguan pendengaran juga berkontribusi pada isolasi sosial. Anda mungkin tidak terlalu ingin bersama orang-orang, dan ketika Anda menginginkannya, Anda mungkin tidak terlalu banyak terlibat dalam percakapan. Faktor-faktor ini dapat berkontribusi pada demensia,” kata Lin.

Saat Anda berjalan, telinga Anda menangkap isyarat halus yang membantu keseimbangan. Gangguan pendengaran mematikan sinyal penting ini, catat Lin. “Itu juga membuat otak Anda bekerja lebih keras hanya untuk memproses suara. Multitasking bawah sadar ini dapat mengganggu beberapa proses mental yang diperlukan untuk berjalan dengan aman.”

Pencegahan

Langkah-langkah berikut dapat membantu Anda mencegah gangguan pendengaran akibat kebisingan dan menghindari memburuknya gangguan pendengaran terkait usia:

1. Lindungi telinga Anda

Membatasi durasi dan intensitas paparan kebisingan adalah perlindungan terbaik. Di tempat kerja, penyumbat telinga dapat membantu melindungi telinga Anda dari kebisingan yang merusak.

2. Uji pendengaran Anda

Pertimbangkan tes pendengaran rutin jika Anda bekerja di lingkungan yang bising. Jika Anda kehilangan pendengaran, Anda dapat mengambil langkah-langkah untuk mencegah kehilangan lebih lanjut.

3. Hindari risiko rekreasi

Aktivitas seperti berburu, menggunakan perkakas listrik, atau mendengarkan konser musik rock dapat merusak pendengaran Anda seiring waktu. Mengenakan pelindung pendengaran atau beristirahat dari kebisingan dapat melindungi telinga Anda. Mengecilkan volume musik juga membantu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.