Sukses

Microphthalmia Tak Halangi Adinda Wardhani Terjun ke Dunia Fashion

Menyandang microphthalmia tak menghalangi Adinda Tri Wardhani untuk terjun ke dunia fashion. Microphthalmia adalah kondisi bawaan lahir yang membuat mata kanannya tidak berkembang dengan sempurna.

Liputan6.com, Jakarta Menyandang microphthalmia tak menghalangi Adinda Tri Wardhani untuk terjun ke dunia fashion. Microphthalmia adalah kondisi bawaan lahir yang membuat mata kanannya tidak berkembang dengan sempurna.

Akibatnya, ia perlu mengenakan mata protesa atau mata buatan untuk tampil lebih percaya diri.

Tak hanya mata protesa, kepercayaan diri pun didapat dari keluarga yang selalu mendukung dan menanamkan nilai-nilai kesetaraan sejak ia kecil. Kini, ibu dua anak tersebut berhasil menjadi Managing Editor Fashion, Beauty, & Lifestyle di Fimela.com.

“Aku passion-nya di dunia fashion di dunia kecantikan yang sebenarnya all about look. Aku PD aja dan akhirnya terjun di dunia fashion, sampai saat ini aku bekerja di media yang bahas fashion dan gaya hidup.”

Simak Video Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Butuh Percaya Diri Tinggi

Perempuan yang akrab disapa Dinda menambahkan, hidup di dunia fashion memang membutuhkan kepercayaan diri tinggi.

“Yang organ matanya lengkap aja belum tentu PD di dunia fashion, tapi ternyata aku PD aja dan saking PD-nya aku suka lupa bahwa aku matanya satu loh. Karena aku yakin dan aku sibuk aja dengan diri aku.”

Walau demikian, penemu platform fashion k.a.l.a studio ini tak memungkiri bahwa rasa insecure tetap ada.

“Misalnya kalau rongga matanya mulai perlu direparasi, berarti aku mulai harus check-up dan diskusi dengan dokter.”

3 dari 4 halaman

Pengalaman Lain

Pengalaman lain yang selalu diingat adalah ketika ia mengantar anaknya sekolah. Di depan kelas, selalu ada anak perempuan yang seolah menunggunya datang hanya untuk melihat matanya yang tidak biasa.

“Yang namanya anak kecil kan kepo ya.”

Suatu ketika, anak perempuan itu pun bertanya pada putra Dinda terkait kondisi matanya yang dikira tunanetra. Dinda pun menjelaskan bahwa ia tetap bisa melihat dengan mata kiri walaupun mata kanannya bermasalah.

“Anakku sih cuek aja, soalnya dari kecil dari usia 3 suka nemenin kalau aku ke dokter. Suka lihat juga aku bersihin mata,” katanya.

Dengan demikian, putra Dinda sudah mengerti dan terbiasa dengan perbedaan yang dimiliki ibunya.

 

4 dari 4 halaman

Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.