Sukses

Hard of Hearing Berbeda dengan Tuli, Ini Gejala dan Penanganannya

Istilah Tuli dan Hard of Hearing (sulit mendengar/HoH) sering dianggap hal yang sama. Padahal, menurut National Association of the Deaf (NAD) keduanya memiliki perbedaan budaya tertentu.

Liputan6.com, Jakarta Istilah Tuli dan Hard of Hearing (sulit mendengar/HoH) sering dianggap hal yang sama. Padahal, menurut National Association of the Deaf (NAD) keduanya memiliki perbedaan budaya tertentu.

NAD mencatat bahwa komunitas Tuli memiliki budaya dimana bahasa isyarat memainkan peran utama. Menurut buku Deaf in America: Voices from a Culture tahun 1988, kelompok Tuli telah mewarisi bahasa isyarat dan menggunakannya sebagai sarana komunikasi utama di antara kelompok mereka sendiri.

Dengan kata lain, Tuli tidak dapat mendengar sama sekali dan menggunakan bahasa isyarat sebagai alat komunikasi utama.

Sedang, secara umum, istilah HoH digunakan sebagai deskripsi diri oleh orang-orang dengan gangguan pendengaran ringan hingga sedang, menurut NAD. Jadi, orang dengan HoH masih bisa menggunakan Alat Bantu Dengar (ABD) untuk mengoptimalkan kemampuan mendengar.

"Istilah 'sulit mendengar' sebenarnya bukan diagnosis medis melainkan cara untuk menggambarkan seseorang yang mengalami kesulitan dengan pendengaran mereka," kata Rhee Rosenman-Nesson, AuD, pendiri Hearing Doctors of New Jersey, mengatakan kepada WebMD dikutip Kamis (13/1/2022).

"Seseorang yang kesulitan mendengar mungkin menyebut dirinya 'sulit mendengar', tapi, diagnosis medis yang sebenarnya melibatkan tes pendengaran yang komprehensif di mana tingkat kehilangan dan jenis gangguan pendengaran ditentukan," tambahnya.

Simak Video Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Gejala HoH

Orang yang dengan HoH dapat mengalami gejala gangguan pendengaran seperti kesulitan memahami pembicaraan dan mendengar suara dengan frekuensi tertentu.

Karena sulit mendengar dengan baik, mereka dapat mengimbanginya dengan meningkatkan intensitas suara televisi, radio, dan ponsel, ke volume yang keras, atau bahkan menarik diri dari situasi sosial karena kesulitan mendengar dan memahami apa yang orang-orang katakan.

"Meminta pengulangan, pelupa, frustrasi, kecemasan, isolasi dan bahkan depresi adalah beberapa gejala paling umum dari mereka yang sulit mendengar," kata Amit Gosalia, AuD, kepada WebMD.

3 dari 4 halaman

Penanganan HoH

Menurut National Institute on Deafness and Other Communication Disorders, penanganan untuk HoH tergantung pada tingkat keparahan gangguan pendengarannya.

Pilihan pengobatan meliputi:

-Strategi mendengarkan adaptif seperti duduk lebih dekat dengan sumber suara dan menggunakan amplifier telepon untuk meningkatkan kenyaringan suara

-Belajar membaca bibir ketika orang berbicara untuk lebih memahami ucapan

-Alat bantu dengar, yang dapat digunakan untuk membantu berbagai jenis gangguan pendengaran

-Implan koklea, yang biasanya digunakan dalam kasus gangguan pendengaran yang parah.

4 dari 4 halaman

Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.