Sukses

China Rencanakan Program Pencegahan Disabilitas Sejak Pranikah

China memperkuat perawatan kesehatan pranikah untuk membantu mengurangi masalah fisik pada bayi baru lahir.

Liputan6.com, Jakarta China memperkuat perawatan kesehatan pranikah untuk membantu mengurangi kecenderungan disabilitas pada bayi baru lahir.

Dilansir dari Chinadaily, China akan memperkuat upaya pencegahan disabilitas dengan mempromosikan perawatan kesehatan pranikah dan gaya hidup sehat, sementara juga meningkatkan prospek pengembangan penyandang disabilitas.

Dewan Negara, Kabinet China, baru-baru ini merilis sebuah rencana aksi yang berfokus pada pencegahan disabilitas, yang bertujuan untuk mengendalikan penyebab disabilitas dengan lebih baik, seperti warisan genetik atau penyakit, pada tahun 2025. Ini juga bertujuan untuk meningkatkan layanan rehabilitasi bagi penyandang disabilitas.

Komisi Kesehatan Nasional (National Health Commission) juga akan menyederhanakan prosedur pemeriksaan dan membuat informasi kehamilan dan kelahiran yang sehat dan lebih mudah diakses oleh pasangan.

Komisi tersebut juga akan meningkatkan layanan medis dasar untuk wanita hamil dan meningkatkan skrining pranatal untuk membantu mendeteksi beberapa disabilitas sejak lahir yang yang parah seperti kelainan kromosom dan malformasi.

Rencana aksi juga menekankan bahwa wanita yang lebih tua yang hamil harus diprioritaskan untuk pemeriksaan kehamilan, menyerukan pembentukan sistem manajemen khusus untuk wanita tersebut dan peningkatan layanan kesehatan birokrasi dari layanan kesehatan ibu dan anak di tingkat desa dan kabupaten.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Mencegah disabilitas sangat menantang

Zhu Jun, direktur pusat pemantauan nasional untuk disabilitas sejak lahir di West China Women's and Children's Hospital, mengatakan mencegah disabilitas sangat menantang tetapi perlu. Sebab sebagian besar bayi baru lahir dengan disabilitas sejak lahir cenderung dari daerah pedesaan yang minim akses.

Ia juga menyebutkan perekrutan orang berbakat lebih banyak penting untuk memastikan bahwa pemeriksaan kesehatan, dari periode pranikah hingga pascakelahiran, tersedia bagi pasangan yang sedang melahirkan.

Ia menambahkan kalau wanita usia subur di pedesaan harus meningkatkan kesadaran mereka tentang cara melahirkan bayi yang sehat, dan menerima pemeriksaan kesehatan secara teratur di rumah sakit. Ia mengatakan, sebaiknya bayi baru lahir dengan penanganan penyakit lahir sedini mungkin untuk mencegah penyakitnya memburuk menjadi disabilitas.

Rencana aksi tersebut menyoroti promosi gaya hidup yang baik, termasuk diet seimbang dengan sedikit gula dan garam, untuk membantu mengendalikan disabilitas pada orang dewasa yang disebabkan oleh penyakit kronis seperti tekanan darah tinggi dan diabetes.

Wang Linhong, seorang ahli dalam pengendalian penyakit kronis di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China, mengatakan penyakit kronis bertanggung jawab atas disabilitas sekitar 56 persen orang dewasa yang difabel, dengan penyakit kardiovaskular dan diabetes sebagai penyebab utama.

Ia mengatakan selain makan lebih banyak buah dan sayuran, juga perlu menghindari paparan asap rokok untuk mencegah penyakit kronis.

"Mengatur manajemen pasien dengan penyakit kronis adalah kunci untuk menurunkan risiko disabilitas, sekaligus menawarkan layanan medis standar dan berkualitas tinggi kepada mereka," kata Wang.

Rencana aksi mengatakan kampanye olahraga nasional akan bermanfaat, seiring dengan peningkatan layanan kesehatan psikologis, sementara upaya untuk mencegah penyakit mental sama pentingnya untuk membangun masyarakat yang sehat. Vaksinasi terhadap penyakit yang melumpuhkan juga diperlukan, katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.