Sukses

Semangat Kontestan Kecantikan Thailand Tidak Tergoyahkan Meski Dirundung karena Autisme

Kontestan kecantikan pertama Thailand dengan autisme berhasil mencapai 50 besar pagi ini. Namanya adalah Fern Ponnapapan Sangwangthong.

Liputan6.com, Jakarta Kontestan kecantikan pertama Thailand dengan autisme berhasil mencapai 50 besar pagi ini. Namanya adalah Fern Ponnapapan Sangwangthong.

Dilansir dari Coconuts, Fern yang merupakan mahasiswi Srinakharinwirot University berusia 21 tahun membuat sejarah dengan menjadi kontestan autisme pertama yang terpilih di Miss Thailand.

“Keluarga saya dulu mengatakan kepada saya bahwa saya tidak boleh berbicara secara terbuka dengan orang lain tentang autisme saya. Tapi saya ingin orang lain tahu bahwa kami ada di sini, dan yang terpenting kami ingin terlihat,” kata Fern dalam pidato dari panggung Miss Thailand yang memenangkan hati netizen selama akhir pekan.

“Saya tahu bahwa tren viral datang dan pergi di sini. Tapi setidaknya saya bisa membuat orang lain melihat bahwa kami tidak berbeda dari mereka, dan kami tidak memerlukan perlakuan khusus,” kata Fern dalam wawancara Senin.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jadi sasaran perundung

Tetapi sebelum mendapat sorotan publik, kehidupan fern jauh dari kata mudah. Selama sembilan tahun, ia menjadi sasaran perundung karena perbedaannya. Ia selalu dirundung, dikucilkan, dan menjadi korban cyberbullying, yang masalahnya tidak hanya karena diagnosis spektrumnya.

“Bahkan sekarang, ada orang yang percaya saya di sini untuk [ketenaran] hanya karena saya tidak cocok dengan standar kecantikan. Padahal saya tidak datang ke sini untuk mereka. Saya berdiri di sana di atas panggung karena inilah yang selalu saya inginkan,” kata Fern.

Adapun setelah masuk nominasi Miss Thailand, Fern menyebutkan rencananya akan melanjutkan perannya sebagai advokat autisme meskipun ia tidak mencapai babak final.

"Julukan tidak begitu penting. Yang lebih penting adalah saya bisa menginspirasi orang lain seperti saya untuk melakukan hal yang sama," kata Fern.

Ia juga menyebutkan menghormati cara memimpin mantan kontestan Miss Universe Curacao, Chantal Wiertz, dua tahun lalu.

“Saya melihat kontestan autisme di Miss Universe 2020, tetapi saya belum pernah melihat orang dengan disabilitas seperti saya di panggung [Thailand]. Saya ingin membuat mereka tahu bahwa saya di sini untuk mewakili, untuk menunjukkan kepada mereka bahwa kita juga bisa mencapai impian kita,” kata Fern saat babak penyisihan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.