Sukses

Organisasi Nirlaba Ini Perbarui Mainan Natal untuk Anak-Anak Penyandang Disabilitas

Natal adalah waktu yang istimewa dalam setahun, terutama bagi anak-anak. Tetapi untuk anak-anak penyandang disabilitas, mungkin sulit untuk menemukan mainan yang bisa mereka mainkan.

Liputan6.com, Jakarta Natal adalah waktu yang istimewa dalam setahun, terutama bagi anak-anak. Tetapi untuk anak-anak penyandang disabilitas, mungkin sulit untuk menemukan mainan yang bisa mereka mainkan.

Dilansir dari Spectrumnews1, May We Help, sebuah organisasi nirlaba Cincinnati memastikan semua anak memiliki mainan yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka.

May We Help memiliki misi memperbarui peralatan atau mainan untuk anak-anak dan orang dewasa penyandang disabilitas. Relawan termasuk siswa dari McNicholas High School membantu mengadaptasi mainan tersebut.

Salah satu relawan dari McNicholas High School seperti Ethan Koran yang mengambil keahlian teknik, turut membantu.

Salah satu yang dibuat Ethan yaitu ia dan teman-teman sekelasnya menambahkan kancing besar ke mainan agar lebih mudah digunakan untuk anak-anak yang mungkin sulit bergerak. Kelas Ethan telah bekerja dengan May We Help beberapa kali sepanjang tahun ajaran ini, dan ia mengaku senang bisa membantu sekali lagi.

“Hanya melihat ekspresi wajah mereka ketika kami menyerahkan mainan yang telah kami adaptasikan, itu benar-benar istimewa,” kata Koran.

 

Simak Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Diberikan Santa

Setelah hadiah itu dibungkus, saatnya Santa untuk memberikannya kepada anak-anak. Salah satu anak bernama Killian Updike berusia 5 tahun yang secara bertahap kehilangan kemampuan untuk berjalan dan berbicara selama dua tahun terakhir. Ibunya, Sarah, mengatakan May We Help telah sangat membantu menyenangkan anaknya.

"Hidup dengan anak penyandnag disabilitas bukanlah hal mudah bagi keluarga kami. Itu merupakan pembelajaran hidup. Orang-orang berekspektasi saat melihat kami bahwa kami tahu apa yang kami lakukan, padahal kami tidak mengetahuinya. Kami hanya mengikuti alur kehidupan. Jadi saya sangat bersyukur mengetahui keberadaan May We Help," kata Sarah. Serta bagi Sarah dan keluarganya, kunjungan Santa ini berarti segalanya.

"Ia banyak mengalami kehilangan, kehilangan banyak kesempatan untuk menjadi anak-anak seperti pada umumnya dan ia belum pernah bertemu Santa sebelumnya."

Momen berharga ini membuat Killian merasa seperti anak kecil lagi.

"Rasa terima kasihku kepada May We Help tidak akan pernah cukup karena telah membantu orang-orang seperti saya yang menjalani inni. Membantu orang-orang tua yang masih membutuhkan bantuan itu dan memberi anak-anak kesempatan untuk mengakses kehiduan sedikit lebih banyak," tambah Sarah.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.