Sukses

Agar Anak Berkebutuhan Khusus Tak Menolak Vaksin, 5 Strategi Ini Bisa Dicoba Bunda

Ketua Ikatan Psikolog Klinis Indonesia Wilayah DKI Jakarta Anna Surti Ariani, S.Psi., M.Psi., Psi memberikan sejumlah strategi bagi orangtua agar anak berkebutuhan khusus agar lebih tenang saat melakukan vaksinasi Covid-19.

Liputan6.com, Jakarta Tak berbeda dengan anak non disabilitas, anak berkebutuhan khusus pun perlu diberi informasi sebelum menjalani vaksinasi Covid-19. Apalagi saat ini pemerintah tengah menjadwalkan program vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun tahun depan.

Meski belum ada keputusan waktu pelaksanaannya, namun sekolah disebut menjadi tempat yang potensial untuk vaksinasi anak.

Sebelum itu, Ketua Ikatan Psikolog Klinis Indonesia Wilayah DKI Jakarta Anna Surti Ariani, S.Psi., M.Psi., Psi memberikan sejumlah strategi bagi orangtua agar anak berkebutuhan khusus agar lebih tenang saat melakukan vaksinasi Covid-19.

1. Cari info

Orangtua perlu mencari informasi seperti bagaimana proses vaksin, lokasi, jenis vaksin dan juga efek sampingnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

2. Latihan

“Jika perlu, latihan suntik di rumah berulang kali, latihan duduk sehingga anak lebih siap mental. Dia juga akan lebih percaya diri saat melakukan perjalanan vaksin,” kata Nina, dalam webinar Pentingnya Vaksinasi Covid-19 dan Vaksinasi Anak.

3. Temani

Menurut Nina, menemani anak saat divaksin juga bisa dilakukan orangtua. Atau, orangtua bisa berdiskusi dan menanyakan, misalnya apakah bunda perlu ikut masuk di dalam ruangan atau tidak. 

 “Hargai itu, bila anak tidak ingin ditemani,” ujar Nina.

 

3 dari 4 halaman

4. Benda tenang

Membawakan benda yang dapat menenangkan anak juga bisa membantu anak lebih tenang saat divaksin. “Ada anak yang senang bawa boneka berbulu atau bawa camilan. Jadi ketika ia tegang, ia bisa mendistraksi pikirannya dengan apa yang ia pegang.”

Nina juga menyampaikan, penting bagi orangtua atau bunda untuk tenang saat anak akan melakukan vaksinasi. “Sebetulnya kecemasan itu menular. Jad ketika orantua panik, tegang, bisa ga ya anak saya disuntik, anak bisa kebawa juga,” ujarnya.

5. Datang lebih awal

Datang lebih awal juga penting, kata Nina. Hal ini dilakukan agar anak bisa mengamati dan juga berdiskusi. “Misalnya, nanti kamu disuntik sebelah sana ya, nanti kamu duduk sebelah situ, setelah kamu daftar, nanti disuntik. Itu dokternya sebelah sana, dan sebagainya.”

Dalam hal ini, orangtua juga bisa berkoordinasi dengan sekolah atau dokter yang bersangkutan. 

 

4 dari 4 halaman

Infografis Anak Indonesia Usia 6-11 Tahun Siap Terima Vaksin Covid-19.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.