Sukses

Mengenal Amputasi, Operasi yang Berkaitan dengan Disabilitas Daksa

Kecelakaan atau beberapa penyakit seperti diabetes melitus bisa memicu disabilitas daksa ketika anggota tubuh terpaksa harus diamputasi.

Liputan6.com, Jakarta Kecelakaan atau beberapa penyakit seperti diabetes melitus bisa memicu disabilitas daksa ketika anggota tubuh terpaksa harus diamputasi.

Menurut dokter pengobatan darurat (emergency medicine) dari American College of Emergency Physicians, Carol DerSarkissian, MD mengatakan bahwa amputasi adalah operasi pengangkatan semua atau sebagian anggota tubuh.

Bagian atau anggota tubuh yang biasanya diamputasi adalah lengan, kaki, tangan, jari kaki, atau jari tangan.

“Sekitar 1,8 juta orang Amerika hidup dengan amputasi. Amputasi kaki baik di atas atau di bawah lutut adalah operasi amputasi yang paling umum,” katanya mengutip Webmd.com, Senin (29/11/2021).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Mengapa Harus Amputasi?

Carol menambahkan, ada banyak alasan mengapa amputasi mungkin diperlukan. Yang paling umum adalah sirkulasi yang buruk karena kerusakan atau penyempitan pembuluh darah, yang disebut penyakit arteri perifer.

Tanpa aliran darah yang memadai, sel-sel tubuh tidak bisa mendapatkan oksigen dan nutrisi yang mereka butuhkan dari aliran darah. Akibatnya, jaringan yang terkena mulai mati dan infeksi dapat terjadi.

Penyebab lain untuk amputasi termasuk:

-Cedera parah (dari kecelakaan kendaraan atau luka bakar serius, misalnya).

-Tumor kanker di tulang atau otot anggota badan.

-Infeksi serius yang tidak membaik dengan antibiotik atau pengobatan lain.

-Penebalan jaringan saraf, yang disebut neuroma.

-Radang dingin (ditandai jari atau anggota tubuh menghitam dan mengeras akibat menyentuh benda yang terlalu dingin).

3 dari 4 halaman

Prosedur Amputasi

Amputasi biasanya membutuhkan rawat inap di rumah sakit selama lima hingga 14 hari atau lebih, lanjut Carol. Ini tergantung pada operasi dan komplikasinya.

Prosedur itu sendiri dapat bervariasi, tergantung pada anggota tubuh atau ekstremitas yang diamputasi dan kesehatan umum pasien. Amputasi dapat dilakukan dengan anestesi umum (pasien tak sadarkan diri) atau dengan anestesi spinal, yang membuat tubuh mati rasa dari pinggang ke bawah.

Saat melakukan amputasi, ahli bedah mengangkat semua jaringan yang rusak sambil meninggalkan sebanyak mungkin jaringan yang sehat.

Seorang dokter mungkin menggunakan beberapa metode untuk menentukan di mana harus memotong dan berapa banyak jaringan yang harus dibuang, termasuk:

-Memeriksa denyut nadi yang dekat dengan tempat ahli bedah berencana untuk memotong.

-Membandingkan suhu kulit anggota tubuh yang terkena dengan anggota tubuh yang sehat.

-Mencari area kulit yang memerah.

-Memeriksa apakah kulit di dekat lokasi di mana ahli bedah berencana untuk memotong masih sensitif terhadap sentuhan.

4 dari 4 halaman

Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.