Sukses

Raih Gelar PhD, Wanita Tunanetra Buktikan pada Dunia Disabilitas Tak Terbatas

Seorang wanita, Ifeoma Bibiana Okoli, telah menginspirasi banyak orang dengan kisahnya. Ia baru-baru ini mengunggah foto kelulusannya lewat facebook.

Liputan6.com, Jakarta Seorang wanita, Ifeoma Bibiana Okoli, telah menginspirasi banyak orang dengan kisahnya. Ia baru-baru ini mengunggah foto kelulusannya lewat facebook.

Adalah Ifeoma asal Nigeria, membuktikan pada dunia bahwa sekalipun memiliki disabilitas tak menghentikannya meraih gelar PhD dan menjadi penyandang tunanetra pertama di negara bagian Anambra yang memegang gelar tersebut.

Dilansir dari Tuko, dalam foto tampak Ifeoma dengan dibalut toga wisuda kampusnya tersebut yang meraih gelar doktor pada Rabu, 17 November dari University of Ibadan.

Fotot-fotonya tersebut ia bagikan melalui facebook kakak perempuannya, Nnena Okoli.

Dengan melampirkan foto-roto kelulusan adiknya, Nneka dengan bangga dan puji syukur kepada Tuhan atas pencapaian adiknya tersebut. Ia juga menuliskan paragraf yang ia beri judul"Sebuah Prestasi yang Layak Dirayakan"

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Perjalanan studi Ifeoma

"Pada 17 November 2021, Dr. Ifeoma Bibiana Okoli, bergabung dengan ratusan wisudawan lain yang secara resmi dianugerahkan gelar doktor pada upacara pemanggilan ke-73 universitas terkemuka Nigeria, University of Ibadan, ibu kota Negara Bagian Oyo."

"Di antara mereka yang dianugerahi gelar Doktor Filsafat (PhD), Dr. Okoli berdiri lebih tinggi dari yang lain karena pencapaiannya yang unik."

"Terlepas dari apa yang biasanya dianggap banyak orang sebagai disabilitas, Dr. Ifeoma Okoli telah membuktikan bahwa tidak ada disabilitas fisik yang dapat menghentikan siapa pun untuk mencapai impian atau tujuan, kecuali hanya jika seseorang bertekad untuk melakukannya."

"Meskipun tunanetra, yaitu, buta, Dr. Ifeoma Okoli dengan tekad bulat dan ketangguhan naik dari tangga akademis terendah ke tangga akademis tertinggi, suatu prestasi yang bahkan banyak orang yang tidak menderita gangguan seperti itu tidak dapat mencapainya."

"Sungguh, ini merupakan pencapaian yang patut dirayakan karena Dr. Ifeoma Okoli telah membuat sejarah sebagai wanita tunanetra pertama yang meraih gelar doktor di universitas terkemuka Nigeria, Universitas Ibadan, serta pemegang gelar PhD tunanetra pertama di rumahnya negara bagian, negara bagian Anambra."

 

3 dari 4 halaman

Siapa Dr. Ifeoma Bibiana Okoli?

Nneka juga menceritakan perihal siapa itu Dr. Ifeoma Bibiana Okoli. Masih dalam postingan yang sama, ia menceritakan sejarah singkat Dr. Ifeoma.

"Ifeoma Okoli adalah anak pertama dari almarhum Bapak Obiabusi Vincent Okoli dan Ibu Ijeoma Beatrice Okoli keduanya dari desa Ezihu, Igboukwu, di Wilayah Pemerintah Daerah Aguata Negara Bagian Anambra. Dr. Ifeoma menghabiskan sebagian besar waktunya di Abakaliki tempat orang tuanya tinggal dan bekerja."

"Hidupnya berubah cukup drastis pada tahun 1985 ketika dia terpaksa putus sekolah pada awal ujian akhir di sekolah menengah. Itu karena Dr. Ifeoma tengah berjuang dengan masalah penglihatan oleh karena penyakit mata degeneratif yang dikenal sebagai Retinitis Pigmentosa."

"Seperti yang diharapkan, orang tuanya membawanya ke beberapa klinik mata untuk mencari pengobatan, tetapi sayangnya tidak ada yang ditemukan."

"Saat menulis jurnal terakhirnya, ia menyadari bahwa ia hampir sepenuhnya kehilangan penglihatannya. Bisa dibayangkan betapa dahsyatnya pengalaman ini bagi seorang gadis muda yang tidak hanya mencintai pendidikan tetapi juga telah dijanjikan oleh orang tuanya untuk melatihnya hingga ke tingkat universitas. Hilangnya penglihatannya tampak seperti akhir dari mimpi."

"Namun setelah fase awal ketidakterimaan, kesedihan dan rasa sakit, Dr. Ifeoma Okoli, melalui bantuan seorang biarawati yang tertutup, terdaftar di Pusat Rehabilitasi St. Joseph untuk Tunanetra, Obudu, Negara Bagian Cross River. Di sana ia memperoleh keterampilan yang diperlukan yang akan memungkinkannya mengejar impian akademisnya.Berbekal keterampilan ini, Dr. Ifeoma Okoli memutuskan untuk melanjutkan studi akademisnya ke tingkat setinggi mungkin. Tekad inilah yang dirayakan saat dia dianugerahi gelar doktor dalam Pendidikan Khusus."

"Pencapaian Dr. Okoli mungkin dilihat oleh banyak orang sebagai keajaiban, dan memang, ini adalah keajaiban. Tetapi ini juga merupakan kisah tentang kapasitas atau potensi manusia yang luar biasa yang telah dilimpahkan Tuhan kepada kita masing-masing. Ketika dipanggil, potensi-potensi ini dapat mendorong seseorang ke puncak kesuksesan tertinggi. Pencapaian Dr. Okoli adalah bukti bahwa seseorang mampu untuk berhasil meskipun hidup dalam keanehan."

"Kisah dan kesuksesannya adalah tanda bagi semua orang yang keadaan hidupnya mungkin tampak tidak menguntungkan. Tetapi kesuksesan Dr. Ifeoma tidak akan mungkin terjadi tanpa dukungan dari keluarga, teman, kolega, guru, dan semua orang yang percaya pada mimpinya dan yang melakukan perjalanan bersamanya. Ini menunjukkan bahwa kita memang membutuhkan orang lain untuk berhasil. Oleh karena itu, kesuksesannya adalah kesuksesan kami. Dan untuk alasan mari merayakan keberhasilan saudari kita."

Postingannya ini menuai banyak komentar positif, diantaranya ada yang embgucapkan selamat sembali mendoakan kesuksesannya, ada yang ikut berbahagia, ada pula yang terinsipirasi.

Nkem Amaka berkata: "Selamat kakakku, Tuhan akan memberkatimu lebih banyak lagi."

Emman Ozoemena berkata: "Selamat kepada Dr. Ifeoma. Bagus sekali."

Godwin Adindu berkata: "Ini adalah kisah paling inspiratif yang pernah saya baca dalam seminggu ini." Masih banyak lagi komentar pendukung lainnya.

4 dari 4 halaman

Infografis Libur Natal dan Tahun Baru, Ini 5 Langkah Cegah Lonjakan Covid-19

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.