Sukses

Pencegahan dan Pengobatan Gangguan Pendengaran Akibat Paparan Bising

Kebisingan menjadi salah satu penyebab gangguan pendengaran. Jika telinga terpapar bising dan fungsinya terganggu, maka perlu segera diatasi agar tidak semakin parah.

Liputan6.com, Jakarta Kebisingan menjadi salah satu penyebab gangguan pendengaran. Jika telinga terpapar bising dan fungsinya terganggu, maka perlu segera diatasi agar tidak semakin parah.

Untuk mengatasi gangguan pendengaran, setidaknya ada dua hal yang bisa dilakukan. Pertama langkah pencegahan, dan yang kedua melakukan pengobatan dan perawatan.

Menurut Dewi Mustikasari, A.Md. Aud dari Ruang Mendengar, dalam upaya pencegahan, ada beberapa hal yang bisa dilakukan:

Pertama, hindari mendengarkan suara-suara yang terlalu keras. Misalnya mendengarkan musik dengan volume tinggi (terutama ketika menggunakan earphone), menonton televisi dengan suara yang terlalu keras, atau berada di lingkungan yang bising.

Kedua, menggunakan penutup telinga ketika berada di lingkungan yang bising. Gunakan earplug atau penyumbat telinga berukuran kecil, dan earmuff atau penutup telinga yang berbentuk seperti headphone.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Selanjutnya

Pencegahan ketiga adalah, mengikuti tes pendengaran secara berkala jika memungkinkan setiap setahun sekali atau setidaknya lakukan tes setiap 10 tahun sekali jika berusia di bawah 50 tahun, atau setiap 3 tahun sekali jika berusia di atas 50 tahun.

“Tes ini berguna untuk mendiagnosis apakah Anda terkena gangguan pendengaran atau tidak,” mengutip ruangmendengar.com, Sabtu (16/10/2021).

Keempat, bersihkan telinga secara rutin dari kotoran. Usahakan untuk tidak menggunakan cotton buds karena dapat membuat kotoran terdorong semakin dalam. Anda dapat membersihkan telinga dengan pemberian obat tetes telinga, melakukan irigasi telinga, dan rutin dibersihkan oleh dokter THT.

3 dari 4 halaman

Pengobatan dan Perawatan

Upaya pencegahan memang paling utama. Namun, jika keluhan yang dirasakan tak kunjung usai, maka langkah yang tepat adalah mengunjungi dokter telinga hidung tangan (THT) untuk mendapatkan penanganan medis.

Ada beberapa pengobatan dan perawatan yang bisa dilakukan:

Pertama, konsultasi dengan dokter THT agar segera dilakukan diagnosis terhadap keluhan.

Kedua, gunakan alat bantu dengar agar dapat mendengar dengan lebih jelas.

Ketiga, memasang implan koklea untuk menstimulasi saraf pendengaran, khususnya bagi penderita yang saraf pendengarannya normal tapi tidak dapat dibantu dengan alat bantu dengar.

Keempat, gunakan assistive listening devices (ALDs) untuk membantu mendengar suara yang ingin didengar. Alat ini dilengkapi dengan mikrofon yang dapat menangkap suara yang ingin didengar dan menyaring suara lain yang mengganggu.

Kelima, melakukan operasi. Yakni operasi untuk mengobati kelainan pada gendang telinga dan tulang telinga.

4 dari 4 halaman

Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.