Sukses

Punya Teknologi Anti Bising, Mobil Listrik Disebut Membahayakan Tunanetra

Orang dengan gangguan penglihatan dan tunanetra mengatakan bahayanya kendaraan hibrida dan listrik bagi kehidupan mereka.

Liputan6.com, Jakarta Orang dengan gangguan penglihatan dan tunanetra mengatakan bahayanya mobil listrik bagi kehidupan mereka.

Orgasisasi amal yang melatih anjing pemandu untuk tunanetra RNIB Cymru dan Guide Dogs Cymru mengatakan kendaraan yang kedap suara harus dibuat lebih bising. Sebab meskipun perangkat penghasil kebisingan diwajibkan untuk semua mobil listrik yang terdaftar di Inggris sejak Juli, beberapa pengemudi mematikannya.

Dilansir dari BBC, sistem Avas mengeluarkan suara yang mirip dengan mesin konvensional saat mundur atau melaju di bawah 12mph (19km/jam). Sementara kendaraan yang lebih tua tidak memiliki sistem suara bawaan.

Menurut Society of Motor Manufacturers and Traders (SMMT), ada lebih banyak mobil listrik terdaftar daripada mobil diesel selama dua bulan berturut-turut di bulan Juli.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pengalaman para penyandang tunanetra

Nick Lancaster, yang tunanetra dan tinggal di Brecon, Powys, mengatakan dirinya merasa jumlah mobil listrik dan hibrida semakin meningkat. Sebab ia mengaku sering nyaris celaka bahkan hampir terluka jika tidak ada bantuan anjing pemandunya, Lloyd.

"Saya cukup sering hampir celaka dengan mobil listrik, hingga beberapa kali seminggu karena saya tidak bisa mendengarnya," katanya.

Tentu ia merasa takut akan terluka yang untungnya ia memiliki Lloyd.

"Lloyd pernah mendahului saya saat menyeberang dan menahan saya karena ia melihat mobil listrik melaju yang tidak terdengar oleh saya. Hal itu tentu mengejutkan bagi saya karena saya hampir saja mengalami kecelakaan dan bisa saja terluka parah," katanya.

Selain Nick, ada seorang tunanetra lainnya, Andrea Gordon, yang bekerja sebagai petugas pertunangan dari Guide Dogs Cymru. Ia menyatakan perlunya lebih banyak kesadaran akan disabilitas.

"Kami mohon, kami membutuhkan suara (mobil) tersebut. Bayangkan bagaimana jadinya bagi Anda jika Anda mencoba menyeberang jalan dengan menggunakan penutup mata," katanya.

 

3 dari 4 halaman

Aturan

Pemerintah dari Department for Transport (DfT) Inggris mengatakan peraturannya berubah untuk mencegah produsen memasang sakelar jeda yang memungkinkan pengemudi mematikan sistem untuk sementara. "Semua kendaraan listrik baru dan listrik hibrida yang didaftarkan mulai 1 September 2023 harus memenuhi persyaratan ini," katanya.

Tapi RNIB Cymru dan Guide Dogs Cymru ingin menerapkan perubahan lebih cepat dan ingin kendaraan yang lebih tua dilengkapi dengan sistem suara.

Sedangkan pihak DfT mengatakan pabrikan membutuhkan waktu untuk menerapkan perubahan dalam desain mereka.

Adapun tanggapan dari Direktur RNIB Cymru Ansley Workman, "Kami benar-benar khawatir bahwa perlu dua tahun lagi untuk menerapkan komitmen itu karena selama waktu itu orang-orang dengan gangguan penglihatan berada dalam bahaya... berjalan keluar ke jalan dan ditabrak oleh mobil yang melaju karena mereka tidak dapat melihatnya."

4 dari 4 halaman

Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.