Sukses

Sempat Disebut Idiot, Penyandang Autisme Ini Ikuti Berbagai Karnaval untuk Buktikan Potensi Diri

Sri Hastuty Soebarnas tak mengira bahwa putrinya, Hanifa Yusriyah, ternyata menyandang autisme.

Liputan6.com, Jakarta Sri Hastuty Soebarnas tak mengira bahwa putrinya, Hanifa Yusriyah, ternyata menyandang autisme.

Tak menganggap sebagai halangan, Sri menganggap ini adalah anugerah dari Tuhan dan mulai membesarkan sang anak dengan baik hingga menyabet berbagai prestasi.

“Alhamdulillah diamanahi anak yang super istimewa, awalnya saya tidak tahu kalau anak saya disabilitas karena perkembangan dari bayi sampai 4 tahun tidak ada masalah sama sekali,” katanya kepada kanal Disabilitas Liputan6.com melalui pesan teks, Minggu (11/7/2021).

Ibu asal Bandung, Jawa Barat ini menambahkan, pada usia 4 hingga 5 tahun saat hendak masuk taman kanak-kanak (TK) tiba-tiba Hanifa dikeluarkan dengan alasan keterbelakangan mental.

“Guru bahkan kepala sekolah bilang anak saya adalah anak idiot yang tidak mengerti apa-apa. Saya benar-benar marah dengan hinaan itu,” kata Sri.

Simak Video Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Periksa ke Dokter

Kekesalan berujung pada langkah pembuktian bahwa sang anak tidak seperti yang guru-guru itu bicarakan. Sri pun melakukan pemeriksaan ke dokter untuk mengetahui kondisi sebenarnya dari sang buah hati.

“Akhirnya saya periksakan ke dokter spesialis anak dan dirujuk ke tumbuh kembang anak. Hasilnya Nifa (sapaan akrab Hanifa) bukan anak idiot tapi hanya spektrum autis dengan usia mental turun 3 tahun.”

Mendengar penjelasan dari dokter tentu membuat Sri terpukul, sedih, dan bingung terkait apa yang perlu dilakukan ke depannya.

“Sedih, bingung apa yang harus saya lakukan dan bagaimana cara mengurusnya karena saya kurang paham dalam hal itu antara siap dan tidak siap.”

3 dari 4 halaman

Berusaha dan Yakin

Walau bagaimana pun, lanjutnya, Nifa tetaplah darah daging yang perlu diurus dan dibimbing dengan baik.

“Saya yakin dalam hatinya pun dia tidak mau dilahirkan dalam keadaan seperti ini. Melihat tingkah laku dan keceriaannya membuat saya yakin, siap, dan semangat.”

Sri pun memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya karena ia ingin fokus merawat Nifa. Meski cemoohan datang dari berbagai arah bahkan dari keluarga sendiri, Sri tetap memberi semangat pada Nifa dan menanamkan kata motivasi “pasti bisa.”

“Walaupun berat, stres, dan tekanan demi tekanan batin menghampiri, saya tetap berusaha tegar, kuat, dan saya yakin suatu saat anak saya akan menjadi gadis yang cantik dan pintar.”

Usaha Sri dan Nifa pun membuahkan hasil, Nifa mulai aktif mengikuti berbagai acara dan perlombaan mulai dari lomba peragaan busana, fotografi, tari, dan berbagai karnaval seperti:

-Karnaval Pesona Lokal 2019.

-Karnaval Kostum Festival Asia Afrika 2019.

-Karnaval Mobil Hias Sukabumi 2019.

-Bandung Glow Art Festival 2019.

-West Java Festival (Costume Carnival) 2019 dan menjuarai lomba-lomba peragaan busana.

4 dari 4 halaman

Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.