Sukses

Pria Turki Ciptakan Tongkat Pintar bagi Tunanetra, Bisa Beri Info Soal Restoran dan Toko

Tongkat pintar tersebut tidak hanya memberitahu pengguna tunanetra soal rintangan di sekitarnya, namun juga informasi toko dan restoran di sekelilingnya

Liputan6.com, Jakarta Penyandang tunanetra atau gangguan penglihatan lainnya, biasanya menggunakan tongkat untuk membantu mereka dalam mengenali apa yang ada di sekitar mereka saat berjalan.

Baru-baru ini, seorang pria asal Turki menciptakan tongkat pintar yang tidak hanya membantu orang mengenali rintangan di sekelilingnya, tetapi juga memberikan informasi tentang toko dan restoran yang mereka lewati.

Pria bernama Kursat Ceylan itu terlibat dalam mendirikan WeWALK, sebuah perusahaan teknologi yang menciptakan pegangan elektronik untuk atas tongkat tersebut.

Perangkat itu menggunakan ultrasound untuk mendeteksi rintangan, yang dapat dipasangkan dengan ponsel pintar, dan memberikan umpan balik berpa suara untuk membantu keamanan dan informasi pengguna.

Simak Juga Video Menarik Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Sempat Terluka karena Tabrak Penanda

"Kami memberikan kesempatan kepada orang-orang tunanetra untuk menjadi bagian dari kehidupan sosial," kata pemuda 35 tahun itu di Mobile World Congress di Barcelona, Spanyol.

Ceylan sendiri lahir dengan kondisi buta. Tiga tahun lalu, dia juga mengalami kecelakaan yang membuatnya terluka, saat berusaha melakukan navigasi, sambil menarik koper dan memeriksa arah GPS lewat ponselnya.

Dikutip dari IT Pro, saat itu Ceylan sedang berada di New York, Amerika Serikat, dalam sebuah pertemuan untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Saat sedang menavigasi jalan-jalan di kota, Ceylan yang sedang memeriksa GPS sambil memegang tongkat dan menarik koper di belakangnya, kepalanya terantuk sebuah penanda.

3 dari 4 halaman

Sudah Dipakai di Banyak Negara

Ceylan mengatakan, tongkat yang dapat dilipat itu dijual dengan harga 599 dolar Amerika Serikat (sekitar 8,7 juta rupiah). Perangkat itu juga disebut-sebut sudah digunakan di 59 negara.

WeWALK juga mengatakan bahwa mereka telah bekerja dengan beberapa perusahaan, termasuk Microsoft, untuk menambahkan lebih banyak fitur.

"Seperti yang Anda ketahui, kami sedang memikirkan kendaraan yang sepenuhnya otonom," kata Ceylan. "WeWALK adalah perangkat untuk memberikan perjalanan buta yang sepenuhnya otonom kepada orang-orang tunanetra."

4 dari 4 halaman

Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.