Sukses

Asah Keterampilan Kaum Disabilitas, Speak Disability Academy Kembali Dibuka Tahun Ini

Sandika yakin, kaum disabilitas punya potensi yang sama jika diberi kesempatan untuk mengembangkan dan diberi ruang untuk aktualisasi.

Liputan6.com, Jakarta - Lembaga pelatihan dan komunitas peduli disabilitas Speak Project bakal kembali membuka program pelatihan yang dikhususkan bagi para penyandang disabilitas. Program yang dinamakan Speak Disability Academy, merupakan yang kedua kalinya digelar sejak tahun 2021 lalu.  

Founder dan CEO Speak Project, Sandika Dewi Rosalini mengatakan dibukanya program ini berawal dari kepedulian dan munculnya stigma dari sejumlah masyarakat yang masih memandang mereka sebelah mata. Apalagi di dunia kerja, kaum disabilitas, yang sebenarnya punya keterampilan, namun ditempatkan di pekerjaan yang bukan keahliannya. 

"Orang-orang dengan disabilitas memiliki akses terbatas terhadap pekerjaan. Mereka sering ditempatkan pada pekerjaan yang tidak memerlukan keterampilan khusus, sehingga mendapat upah rendah,” ucap Sandika dalam keterangan tertulisnya, Minggu (20/6/2021).  

Padahal, Sandika yakin, kaum disabilitas punya potensi yang sama jika diberi kesempatan untuk mengembangkan dan diberi ruang untuk aktualisasi.

"Speak Disability Academy hadir untuk memfasilitasi pengembangan keterampilan di bidang komunikasi bagi teman-teman disabilitas sekaligus mendorong mereka untuk terus berkarya,” ujar dia. 

Di program tahun ini, Sandika mengatakan, pihaknya  menggandeng Union House, platform inklusif untuk meningkatkan keterampilan bagi para penyandang disabilitas. 

"Melalui kolaborasi ini diharapkan Speak Project dapat menjangkau lebih banyak teman-teman disbilitas dan memberikan dampak lebih besar,"kata dia. 

Speak Disabilitas Academy merupakan program yang telah dijalankan sejak tahun 2020. Batch pertama yang dijalankan selama 6 bulan tersebut, diikuti oleh 18 peserta dengan materi berupa pelatihan public speaking & master of ceremony (MC).

Sandikan mengatakan, Speak Disability Academy tahun ini akan mengusung materi yang sama dan menghadirkan pakar-pakar di bidang masing-masing sebagai pengajar dan mentor. 

"Sasaran utama kami adalah mereka para penyandang disabilitas usia 17-35 tahun. Pendaftaran akan dibuka pada bulan Juli dengan detil tata cara dan persyaratan akan diumumkan melalui media sosial Speak Project dan union House," kata Sandika.  

Sementara itu, Founder Union House, Cristy Natalia mengaku pihaknya mempunya  visi yang sama dengan Speak Project dalam mendukung peningkatan skil kaum disabilitas dalam mengasah bakat terutama bagi mereka yang memiliki minat khusus di bidang komunikasi. 

"Kami percaya mereka juga bisa menjadi ahli pemasaran, MC, dan pebisnis yang tak kalah hebat dari teman-teman yang tidak memiliki disabilitas,” kata Cristy Natalia, Founder Union House. 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Mitra Program Kartu Prakerja

Pada kesempatan halal bihalal yang digelar pekan lalu, Speak Project juga memaparkan pencapaian selama lebih dari lima tahun berdiri seperti ditunjuk sebagai Mitra Lembaga Pelatihan resmi dalam Program Kartu Prakerja dan telah menjangkau lebih dari 13.000 peserta pelatihan. 

Speak Project juga mengumumkan pembentukan lini bisnis baru bernama Speak Talent, sebuah agensi yang menyediakan jasa MC, host, dan moderator. Speak Talent hadir untuk menyediakan jasa profesional dalam bidang komunikasi, sehingga memudahkan perusahaan, organisasi, atau individu menemukan pembawa acara dan moderator terbaik dan sesuai dengan kebutuhan mereka. 

Plaform ini juga lahir untuk memfasilitasi para alumni Speak Project yang memiliki talenta di bidang komunikasi untuk langsung mempraktikkan keahliannya. Kedepannya, Speak Talent digadang menjadi marketplace jasa MC terbaik di Indonesia. 

"Kami berharap Speak Project dan Speak Talent bisa bersama-sama berkontribusi untuk peningkatan SDM berkualitas di Indonesia melalui bidang komunikasi,” ungkap Sandika. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.