Sukses

Simak Fakta Menarik terkait Huruf Braille untuk Penyandang Tunanetra

Huruf Braille identik dengan penyandang disabilitas netra. Huruf ini memang diciptakan dan digunakan oleh penyandang tunanetra agar bisa dibaca tanpa perlu kemampuan penglihatan.

Liputan6.com, Jakarta Huruf Braille identik dengan penyandang disabilitas netra. Huruf ini memang diciptakan dan digunakan oleh penyandang tunanetra agar bisa dibaca tanpa perlu kemampuan penglihatan.

Dr Nitish Basant Adnani BMedSc MSc dari Klikdokter menyampaikan fakta terkait huruf Braille. Fakta-fakta tersebut yakni:

“Dilihat dari asal-usul namanya, kata Braille diambil dari nama pencipta huruf tersebut yakni Louis Braille yang berasal dari Perancis,” tulis Nitish dalam Klikdokter, dikutip Sabtu (19/6/2021).

-Louis Braille lahir pada 4 Januari 1809. Maka dari itu, 4 Januari diperingati sebagai Hari Braille Sedunia. Sebenarnya, tanggal ini diperingati untuk membangun kesadaran masyarakat terhadap akses publik penyandang tunanetra.

“Selama ini, Anda pasti masih melihat restoran, bank, pelayanan rumah sakit, dan pelayanan publiknya belum menyertakan informasi dengan huruf Braille,” kata Nitish.

-Louis Braille mengalami kecelakaan pada saat usia tiga. Musibah ini membuatnya terpaksa kehilangan kemampuan penglihatannya dan menjadi penyandang tunanetra.

-Huruf Braille ditemukan oleh Louis pada usia 15. Tunanetra yang disandang tidak menghambatnya untuk tumbuh menjadi remaja yang dikenal kreatif.

Simak Video Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Fakta Selanjutnya

-Huruf Braille sebenarnya terinspirasi dari kode-kode rahasia yang dirancang khusus tentara perang. Perbedaannya, kode tentara menggunakan 12 titik.

“Karena menyadari manfaatnya yang besar bagi dirinya sendiri, Louis Braille pun kemudian mengembangkan kode tersebut menjadi huruf dengan menggunakan enam titik,” tambah Nitish.

-Huruf Braille adalah suatu metode membaca dan menulis dengan cara meraba. Huruf-huruf ini menggunakan titik timbul yang melambangkan huruf alfabet.

-Tidak cuma huruf, Braille juga meliputi simbol-simbol untuk mempresentasikan tanda baca, karakter matematika dan ilmiah, notasi musik, komputer, serta bahasa asing.

-Huruf Braille dibentuk dari unit Braille yang disebut sel Braille. Sebuah sel Braille yang penuh terdiri dari enam titik timbul yang disusun dalam dua kolom vertikal berisi tiga titik.

“Kurang lebih mirip dengan gambaran angka enam dalam sebuah dadu.”

-Posisi titik diidentifikasikan dengan angka satu sampai enam. Dalam huruf Braille, terdapat 63 kombinasi yang mungkin dengan menggunakan satu atau lebih dari enam titik ini. Sel Braille tersebut dapat menunjukkan sebuah huruf alfabet, angka, tanda baca, bagian kata, atau bahkan satu kata.

-Huruf Braille dibaca dengan cara diraba pola-polanya. Namun, untuk bisa membacanya, seorang penyandang tunanetra harus belajar terlebih dulu. Ini karena indera peraba para pengguna huruf Braille harus lebih peka dari biasanya.

3 dari 4 halaman

Peran Huruf Braille

Orang dengan disabilitas netra memiliki hak yang sama untuk mendapatkan akses informasi salah satunya dengan penggunaan huruf Braille.

“Tentunya, orang-orang spesial ini memiliki hak yang sama untuk belajar dan mendapatkan informasi. Peran huruf Braille ini sebenarnya menjadi jembatan mereka untuk mendapatkan haknya tersebut.”

Dengan adanya huruf Braille, seorang penyandang tunanetra dapat membaca karya literasi yang diinginkan. Bahkan, bisa mendapatkan pengajaran yang normal. Ini karena huruf spesial tersebut berperan sebagai mata atau penglihatan, tutup Nitish.

 

4 dari 4 halaman

Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.