Sukses

Mengendarai Becak Jadi Pilihan Rekreasi Bareng Keluarga Pengguna Kursi Roda

Alisa Peck dengan bersemangat bergabung dengan calon penumpang lain dari agen layanan lokal untuk penyandang disabilitas

Liputan6.com, Jakarta Salah seorang warga Janesville, Wisconsin, AS, Alisa Peck dengan bersemangat bergabung dengan calon penumpang lain dari agen layanan lokal untuk penyandang disabilitas, untuk menjelajahi Palmer Park dengan mengendarai becak di sepanjang jalur sepeda beraspal kota.

Setelah menunggu hingga akhirnya gilirannya tiba, Peck merasa sangat puas. Ia tersenyum lebar saat ia dan yang memboncengnya, Cathy Blackburn, meluncur perlahan, dan berkata, “Ohhhh… aku suka ini,” katanya, dikutip dari gazettextra.

Pogram berkendara becak yang bernama Dubbed Cycling Without Age ini, merupakan upaya kolaboratif antara Rock County Council on Aging (RCCA), yang memiliki dua dari $12.000 sepeda impor, dan kota Janesville.

 

Simak Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Wahana gratis untuk manula

Setiap Jumat hingga 27 Agustus, wahana disediakan gratis untuk manula berusia 55 tahun ke atas dan orang dewasa yang berusia di atas 18 tahun yang tidak dapat mengendarai sepeda, termasuk penyandang disabilitas dan pengguna kursi roda.

Becak bersala dari Jepang dan menyerupai sepeda roda tiga terbalik yang orang yang mengayuh, mengarahkan dari belakang sementara satau atau dua pengendara duduk di bangku di depan.

Kini kendaraan ini ada yang memanfaatkan tenaga baterai atau motor, sesuai kebutuhan kecepatan, dengan memastikan kecepatannya dipertahankan sekitar 9 mph untuk memastikan kenyamanan dan keamanan penumpang.

Selain menawarkan paparan udara segar dan sinar matahari, Manajer Mobilitas RCCA Jennifer McIlhone mengatakan program ini menawarkan pengendara rasa petualangan, kemandirian, dan semangat.

“Saya merasa ada layanan yang lebih berdasarkan kebutuhan, tetapi ini lebih bersifat sosial. Ini semua tentang kualitas hidup, kesenangan dan komunitas. Ini tentang berkembang, bukan hanya bertahan,” katanya. “Ini juga tentang kemampuan untuk melangkah lebih jauh di jalur sepeda atau ke taman daripada yang mereka lakukan bahkan jika mereka bergerak. Berada di becak dapat memperluas pengalaman itu,” tambahnya.

 

3 dari 4 halaman

Jumlah penumpang bertambah

Karena kesadaran akan program tahun ketiga telah meningkat, demikian pula jumlah penumpang, kata McIlhone. Awalnya ia hanya menerima beberapa pesanan saja. “Tahun lalu, kami bermitra dengan kota untuk memasukkannya ke dalam panduan rekreasi, dan saat itulah berkembang. Tahun ini, sepertinya semakin banyak orang yang tertarik untuk keluar.”

McIlhone mengatakan lama perjalanan sekitar 15 hingga 20 menit, tetapi ada pilihan untuk trek yang lebih pendek dan lebih lama tergantung pada waktu yang tersedia dan preferensi penumpang. Sejauh ini umpan baliknya positif.

“Ketika mereka kembali, orang-orang selalu mengatakan mereka menyukainya, dan itu sangat menyenangkan,” kata McIlhone. "Semua orang kembali dengan senyum di wajah mereka," tambahnya. Menurut Gary Lee Skrede Jr, salah seorang penyandang disabilitas dan penumpang becak mengatakan rasanya seperti mengendarai cadillac.

4 dari 4 halaman

Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.