Sukses

Menyandang Crouzon Syndrome, Sekar Kinasih Temukan Semangat Lewat Mengaji

Terlahir dengan crouzon syndrome membuat Sekar Kinasih Pitaloka terlihat berbeda dengan teman-temannya. Namun, hal ini bukan alasan untuk membuatnya berhenti untuk mengejar prestasi.

Liputan6.com, Jakarta Terlahir dengan crouzon syndrome membuat Sekar Kinasih Pitaloka terlihat berbeda dengan teman-temannya. Namun, hal ini tidak menjadi penghalang semangatnya untuk menjalani kehidupan.

Menurut sang ibu, Rukiyati (42) crouzon syndrome adalah kelainan pada tengkorak yang berpengaruh pada bentuk wajah. Disabilitas bawaan lahir ini terbilang sangat langka dan umumnya, anak dengan sindrom ini memiliki ciri mata lebar dan menonjol.

Melihat sang anak tak memiliki teman di lingkungan tempat tinggalnya membuat Rukiyati berinisiatif untuk menyertakan buah hatinya ke tempat pendidikan Al-Quran (TPQ) untuk belajar mengaji.

 “Alhamdulillah ada dukungan dari ustazah di TPQ dan teman-teman di tempatnya mengaji juga sering membantunya,” kata Rukiyati mengutip keterangan pers Yayasan Ananda Mutiara Indonesia (Y-AMI.

Kini di usia 12, Sekar sudah duduk di bangku kelas 5 sekolah dasar luar biasa (SDLB) Kedung Kandang, Malang, Jawa Timur. Di usia yang masih sangat muda ia sangat rajin menjalankan ibadah seperti puasa, salat, dan mengaji.

“Sekar termasuk anak yang rajin mengaji, meskipun hujan deras dia tetap semangat berangkat ngaji. salatnya juga rajin, kalau dulu masih nunggu disuruh baru salat, tapi sekarang Alhamdulillah setiap mendengar suara azan langsung ambil air wudu lalu salat,” kata Rukiyati.

Simak Video Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Sempat Kesulitan Mencari Sekolah

Rukiyati berkisah, dulu saat Sekar hendak masuk TK, ia sempat kesulitan mencari sekolah karena kurangnya informasi. Sekar dicarikan sekolah TK yang dekat dari rumah tapi tidak diterima karena keadaan sekar yang disabilitas dan tidak ada guru yang mempunyai kemampuan mengajar anak difabel.

Terlebih, saat itu sekar masih sering emosi dan marah-marah yang tidak bisa dikendalikan. Akhirnya, setelah bertanya ke banyak orang, Rukiyati pun memutuskan untuk memasukkan Sekar ke TKLB di Kedung Kandang, Malang.

“Dari sana saya mulai tahu apa yang harus dilakukan pada Sekar. Karena selain crouzon syndrome dia juga low vision dan sejak lahir dia memang sering sakit-sakitan.”

“Tapi Alhamdulillah Sekar termasuk anak yang punya semangat hidup tinggi hingga kami pun semangat menemani dan mengiringi tumbuh kembangnya,” katanya.                      

Sekar juga senang bernyanyi. Beberapa kali ikut lomba menyanyi dan pernah menang juga. Saat ini, sekar juga tergabung di Y-AMI cabang Malang. Keikutsertaanya dalam yayasan tersebut membuat Sekar lebih percaya diri karena ia dipercaya untuk membawakan ayat suci Al-Quran dalam salah satu acara kajian daring yang diadakan Yayasan tersebut.

 

3 dari 3 halaman

Infografis Tunjangan Khusus Penyandang Disabilitas di Jakarta

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.