Sukses

Ajak Anak Penyandang Disabilitas Fisik Aktif Bergerak dengan Cara Ini

Aktivitas fisik penting dilakukan oleh penyandang disabilitas fisik agar mobilitas dan gerak tubuhnya mengalami perbaikan.

Liputan6.com, Jakarta Aktivitas fisik penting dilakukan oleh penyandang disabilitas fisik agar mobilitas dan gerak tubuhnya mengalami perbaikan.  

Dalam melatih penyandang disabilitas fisik untuk bergerak, dr. Bobtriyan Tanamas dari Klikdokter menyarankan berbagai cara yang bisa dilakukan. Salah satunya dengan memberikan kemudahan bagi mereka untuk dapat bergerak.

Menurutnya, latihan gerak dianjurkan untuk dilakukan di rumah dan sekolah sebagai tempat utama mereka dalam berkegiatan.

“Gunakan peralatan yang berat dan stabil agar tidak mudah terguling. Hindari penggunaan karpet atau alat lainnya yang dapat menyebabkan anak tersandung,” kata Bobtriyan mengutip Klikdokter, Jumat (23/4/2021).

“Lalu, atur peralatan di tempat yang luas agar anak dapat bergerak lebih bebas. Sediakan tempat yang aman untuk pejalan kaki, kursi roda, atau tongkat agar anak-anak lain tidak tersandung,” tambahnya.

Sebaiknya, bekerja sama dengan orangtua agar dapat menemukan cara yang nyaman bagi anak untuk duduk, lanjut Bobtriyan. Agar anak penyandang disabilitas fisik dapat beraktivitas lebih maksimal, dapat dibuat sebuah sudut dengan dua dinding untuk penyangga, kursi dengan sabuk pengaman, atau kursi roda dengan penyangga yang besar di lengan.

Selain itu, orangtua juga bisa menyediakan alat yang dapat mendukung motorik anak seperti menggenggam, memegang, memberi, dan melepaskan.

“Pastikan juga objek sesuai usia. Misalnya, bean bag yang terbuat dari kain lebih cocok untuk anak usia 5 dibanding mainan berbahan plastik keras atau mainan bayi. Pastikan area aktivitas lebih terang.”

Simak Video Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kegiatan Fisik Berkelompok

Ia juga menyarankan orangtua untuk membuat sebuah kegiatan fisik berkelompok agar anak dapat menggerakkan semua bagian tubuh.

Hal ini dapat diskusikan dengan terapis atau pihak yang ahli dalam menangani anak dengan disabilitas fisik untuk memilih latihan yang tepat.

Saran lain untuk memudahkan anak dalam melakukan kegiatan seperti menggambar dan membuat kerajinan adalah dengan memberi selotip pada krayon atau spidol yang akan digunakan supaya mudah digenggam. Gunting yang digunakan untuk membuat kerajinan pun bisa dipilih yang dapat terbuka otomatis sehingga memudahkan anak saat penggunaannya.

Dalam pelatihan fisik, lingkungan juga memiliki peran penting. Mengajarkan teman sebaya anak untuk penanganan di kehidupan sehari-hari juga perlu dilakukan.

“Teman bermain biasanya ingin membantu anak penyandang disabilitas fisik, tetapi kadang caranya kurang tepat. Oleh karena itu, ajari teman-teman si kecil cara menawarkan bantuan dengan penuh rasa hormat. Beri tahu mereka untuk bertanya apakah anak tersebut mau menerima bantuan atau tidak.”

Bantu anak-anak untuk menemukan cara kreatif untuk mengajak anak penyandang disabilitas fisik dalam kegiatan bermain mereka, tambahnya. Misal, permainan memindahkan balok ke meja akan memudahkan anak di kursi roda untuk berpartisipasi.

Aktivitas fisik sangat penting untuk kesehatan dan perkembangan anak penyandang disabilitas fisik. Terutama di rumah dan sekolah yang menjadi lokasi utama untuk belajar dan berkembang. Berikan dorongan bagi mereka untuk mencoba melakukan sesuatu sendiri. Ini supaya mandiri dan membangun kepercayaan diri, tutupnya.

3 dari 3 halaman

Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.