Belajar Ekspresi Wajah dari Komunitas Tunarungu

Ilustrasi ekspresi tunarungu. Photo by Thiago Barletta on Unsplash

Liputan6.com, Jakarta Seorang penerjemah tunarungu bersertifikat, Regan Thibodeau (42 tahun), yang menerjemahkan pengarahan COVID-19 di saluran TV di Maine menyarankan untuk sesekali menggunakan ekspresi wajah untuk berkomunikasi.

"Mengkondisikan anak untuk tidak melakukan ekspresi wajah bisa dianggap kasar dalam budaya tunarungu," tulis Thibodeau melalui email, dikutip dari NYTimes.

Rayakan Ultah ke-24, Hyunjin Stray Kids Donasi Rp1,1 M untuk Penyandang Tunarungu

Thibodeau mengaku baru belajar bahasa isyarat saat berusia 6 tahun, karena ibunya menyangkal ketuliannya. Sehingga yang ia miliki hanyalah ekspresi wajah.

Menurutnya, darimanapun asal Anda, ekspresi wajah merupakan alat yang ampuh untuk komunikasi sosial, meskipun tidak ada kata-kata yang terucap, seperti kesakitan, rasa cinta, ketakutan, dan kesenangan.

Lemaskan wajah tegang Anda dan biarkan pengalaman mengatur ekspresi wajah Anda. Maka ekspresi yang dihasilkan tidak hanya sebatas menyeringai atau tersenyum, bahkan bisa menjadi bentuk linguistik tingkat lanjut.

Dalam bahasa isyarat Amerika, ekspresi wajah memberi pengaruh dalam tata bahasa. Dengan berlatih, ekspresi yang Anda tunjukkan bisa mengkomunikasikan sesuatu, misal dengan membuka mata lebar-lebar untuk menunjukkan ekspresi terkejut.

Simak Video Berikut Ini:

Momen kelahiran seorang bayi dinantikan oleh banyak orang tua. Sama seperti ayah ini, meski ia tunarungu, tapi tak membuat dirinya putus asa. Ia mencoba memperkenalkan dirinya ke anaknya yang baru lahir.

2 dari 3 halaman

Kursus bahasa isyarat

Untuk meningkatkan variasi ekspresi wajah Anda, ia menyarankan untuk mengikuti kursus bahasa isyarat.

Thibodeau yang juga merupakan seorang pengajar bahasa isyarat mengarahkan siswanya untuk memerankan sebuah cerita dalam diam, hanya menggunakan ekspresi wajah saja. Ia menggambar ilustrasi pada setiap morfem mulut, postur bibir dan lidah yang bertindak sebagai kata sifat dan kata keterangan.

Untuk lebih fasih, Thibodeau menyarankan untuk merasakan langsung budaya tunarungu, seperti tinggal bersama, belajar dan bekerja bersama orang tunarungu.

Mereka yang paling fasih dalam bahasa wajah cenderung terlahir tuli. Bahkan penerjemah bahasa isyarat bisa kesulitan berkomunikasi dengan wajah mereka, sehingga sebagian besar berjuang dengan apa yang Thibodeau sebut sebagai 'aksen pendengaran'.

Thibodeau menafsirkan dengan “cara yang berpusat pada tuli,” membuat kombinasi makna morfologis, sintaksis, dan emosional dengan wajahnya yang hanya bisa datang dari praktik seumur hidup.

3 dari 3 halaman

Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas

Fitri Syarifah
Author

Belajar Ekspresi Wajah dari Komunitas Tunarungu

Rayakan Ultah ke-24, Hyunjin Stray Kids Donasi Rp1,1 M untuk Penyandang Tunarungu

Simak Video Berikut Ini:

Kursus bahasa isyarat

Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas

Disabilitas

Tunarungu

Pakai Alat Bantu Visual, Cara Belajar Efektif pada Anak Autisme

Penyandang Disabilitas di Prabumulih Sumsel Dapat Rumah Gratis, Tahan Gempa Pula

Hukum Menjalankan Rukun Umrah dengan Kursi Roda bagi Penyandang Disabilitas dan Lansia

Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Sabtu 20 April 2024

Polisi Ungkap Kondisi Mengenaskan 7 Korban Meninggal Kebakaran Ruko Bingkai Mampang Jaksel

Misteri Ya'juj Ma'juj yang Muncul Jelang Kiamat, Kenapa Dikaitkan dengan Bangsa Mongol?

Coba Perkosa dan Begal Penumpang, Pengendara Ojol di Tanjungpinang Ditangkap

Kreator Konten Kegirangan Ketemu Anies Baswedan, Langsung Bikin Karya Spesial di Pesawat

Menpan RB: Semua Kementerian Akan Pindah ke IKN Secara Bertahap

Tas Cantik dari Rumput Purun Dijual Sampai ke Irak

Aksi Heroik Karyawati Minimarket di Semarang Tahan Pencuri Hingga Terseret Sepeda Motor

Pjs Wali Kota Tanjung Pinang Ditetapkan Tersangka

Aqiqah atau Qurban, Mana yang Didahulukan? Ini Penjelasan Gus Baha

Cerita Mengharukan Megawati Hangestri: Nangis Ingin Pulang, Dihibur dengan Makan dan Foto Bersama

Mengenal Warisan Upacara Adat di Minangkabau yang Masih Lestari

HEADLINE: Amuk Gunung Ruang di Sulut, Bagaimana Potensi Bahaya dan Mitigasinya?

Polres Situbondo Segara Panggil Pengelola Pelabuhan Jangkar Terkait Calo Tiket Feri