Sukses

Terinspirasi Pembalap F1, Pemuda di India Gigih Ingin Ikuti Jejaknya

Saat berusia 12 tahun, Abdullah mengalami kecelakaan lalu lintas. Ini mengakibatkan lengan kanannya diamputasi.

Liputan6.com, Jakarta Seorang pemuda bernama Sayar Abdullah berusia 24 tahun bercita-cita menjadi seperti Bartosz Ostalowski, pembalap disabilitas profesional yang mengemudi dengan kaki. Meskipun tempat tinggalnya di wilayah paling utara India, jauh dari olahraga motor profesional ini, Abdullah terbukti berhasil menantang rintangan ini dan sukses menjadi pembalap juga.

Saat berusia 12 tahun, Abdullah mengalami kecelakaan lalu lintas. Ini mengakibatkan lengan kanannya diamputasi. Ia berasal dari desa Vessu sekitar 65 kilometer (40 mil) di selatan ibu kota Kashmir, Srinagar.

“Tapi itu tidak menghancurkan impian saya. Saya memutuskan untuk belajar mengemudi dengan satu tangan,” katanya, dikutip dari Zenger News.

Dilansir dari minorityreporter, undang-undang berkendara motor di India memungkinkan difabel untuk memperoleh izin mengemudi jika mereka dapat memberikan dokumen medis yang relevan.

Abdullah tidak mendapatkan pelatih profesional, hanya teman sekolahnya, Shafat Afzal, yang mengajarinya mengemudi.

"Saya tidak pernah ragu tentang kemampuan dan tekadnya (Abdullah). Itu adalah proses bertahap, dan kami menyempurnakan aspek yang berbeda selangkah demi selangkah. Sekarang, Abdullah adalah pengemudi berpengalaman," kata Afzal, dikutip dari Zenger News.

Selain menghadapi rintangan dari disabilitasnya, lintasan balap juga bukan hal yang siapapun dapat melakukannya. Namun melihat Formula One memiliki pembalap difabel yang telah menaklukkan lintasan balap, Abdullah termotivasi untuk mengikuti jejaknya.

 

Simak Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Abdullah mengklaim telah menjelajahi daerah pegunungan Kashmir

Salah satu pembalap pertama yang berhasil menyelesaikan balapan Formula One, yaitu Robert Kubica, pembalap Polandia yang meskipun setelah kecelakaan saat balapan yang merenggut tangan kanannya. Namun ia tetap kembali ke lintasan dan memenangkan beberapa balapan dan ambil bagian dalam acara Formula One.

Abdullah mengklaim telah menjelajahi daerah pegunungan Kashmir yang sulit (tantangan bagi olahragawan mana pun) terlepas dari disabilitasnya.

“Baru-baru ini, saya menjelajahi Lembah Bangus. Cita-cita saya mengikuti kompetisi mengemudi di tingkat nasional,” kata Abdullah, yang saat ini belajar untuk gelar master hukum di NALSAR University of Law di kota metropolitan selatan Hyderabad.

Masalah politik negaranya hanyalah sebagian dari banyak tantangan yang dihadapi Abdullah, masih banyak lagi yang lainnya. Misalnya, olahraga motor, merupakan hasrat yang mahal untuk dikejar, bukanlah yang paling populer di negara ini, yang lebih menekuni kriket. Oleh karena itu hanya ada satu lintasan sirkuit Formula One, itupun di Greater Noida. India belum pernah menghasilkan satu pun bintang Formula One.

“Olahraga ini baru di Kashmir. Butuh waktu lama sebelum anak muda termotivasi untuk bergabung,” kata salah satu pendiri Kashmir Off Road (KOR), Ali Sajad.

India telah mengambil beberapa inisiatif untuk membuat masyarakat lebih inklusif terhadap penyandang disabilitas. Begitu pula pemerintah Kashmir, yang pada 2018 mengesahkan RUU Hak Penyandang Disabilitas Jammu dan Kashmir, untuk memberikan lebih banyak kesempatan bagi para penyandang disabilitas.

3 dari 3 halaman

Infografis Cara Aman Pesan Makanan via Online dari Covid-19.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.