Sukses

Remaja Tunanetra Protes pada Pengendara Mobil yang Parkir di Trotoar

Seorang remaja tunanetra asal Inggris, Louis Moorhouse meminta para pengemudi mobil untuk tidak memarkirkan kendaraannya di trotoar karena dapat membahayakan tunanetra.

Liputan6.com, Jakarta Seorang remaja tunanetra asal Inggris, Louis Moorhouse meminta para pengemudi mobil untuk tidak memarkirkan kendaraannya di trotoar karena dapat membahayakan tunanetra.

"Jadi, saya benar-benar buta total dan memiliki anjing pemandu. Namanya Kizzy. Salah satu tugas utamanya yaitu ia membantu saya menavigasi rute perjalanan yang kami lewati," katanya, dikutip dari BBC.

"Saya hanya meminta Anda untuk berpikir dua kali sebelum memarkirkan kendaraan Anda di trotoar. Saya kira itu isu yang sudah terlalu umum dan saya kira kita semua sudah pernah mengalami saat-saat kita harus turun ke jalan raya yang ramai (karena trotoar terhalangi kendaraan)," lanjutnya.

Ia mengatakan bahwa kebiasaan tersebut bisa menjadi masalah bagi pengguna kursi roda dan orang tua dengan kereta bayi mereka dan sebagainya.

"Dan saya mengatakan hal ini bukan hanya dari sudut pandang saya yang seorang tunanetra, maupun orang lain dengan gangguan penglihatan. Melainkan juga untuk orang-orang yang membawa kereta bayi, pengguna kursi roda, orang-orang yang membawa anak kecil, siapapun yang melewati jalan trotoar."

 

Simak Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Trotoar seharusnya aman untuk pejalan kaki

"Tentu Anda tahu mengapa pejalan kaki harus berjalan di trotoar, tak lain untuk menghindari situasi berbahaya agar mereka bisa melewati kendaraan yang lalu lalang," katanya.

"Oleh karena itu, saya hanya meminta tolong pada Anda yang berkendaraan agar berpikir dua kali tentang memarkirkan mobil atau van Anda atau kendaraan lainnya di trotoar karena Anda membahayakan orang-orang."

3 dari 3 halaman

Infografis 4 Tips Hindari Penularan Covid-19 Saat Musim Hujan

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.