Sukses

Meski Tunarungu, Pria Ini Buktikan Bisa Menjadi Pelatih Sukses

Seorang pelatih olahraga di salah satu sekolah menengah Texas telah melawan stigma disabilitas sebagai seorang yang tuli sejak berumur 3 tahun.

Liputan6.com, Jakarta Seorang pelatih olahraga di salah satu sekolah menengah Texas telah melawan stigma disabilitas sebagai seorang yang tuli sejak berumur 3 tahun.

Bagi seorang tuli, sejak berumur tiga tahun Scott Tankersley sering menyerah pada impiannya. Namun, semakin dewasa ia justru justru membuktikan ketika ia menerima semua penolakan untuk menjadi pelatih, namun dengan sebuah peluang, ia sukses membawa kejuaraan tim dari lima olahraga berbeda dalam 40 tahun terakhir ia menjabat sebagai kepala pelatih softball Bushland.

Tentu ia sedih dengan semua penolakan yang ia terima karena disabilitasnya. Bahkan setelah setiap kejuaraan yang ia menangkan dalam 40 tahun terakhir itu, ia masih mengingat semua orang yang meragukannya, mengatakan kepadanya bahwa ia tidak akan pernah menjadi pelatih.

"Emosi hanya keluar melalui tangisan karena semua orang yang ragu, semua yang tidak mengatakan apa-apa, saya bisa menerimanya dan kemudian melemparkan bukti ke mereka untuk melihat apa yang telah saya capai," kata Scott, dikutip dari MSN.

Orang pertama yang meragukan impiannya adalah gurunya saat ia kelas 7. Saat ia menyerahkan lembar impiannya saat ia dewasa nanti, gurunya tersebut menanggapi dengan mengatakan, "orang tunarungu tidak bisa menjadi pelatih atau guru. Makanya mereka perlu mencari pekerjaan yang tidak berhubungan dengan orang,” kata Scott.

Scott juga mengatakan banyak sekolah yang tidak memberinya kesempatan yang adil untuk wawancara untuk posisi pelatih olahraga.

Seorang pelatih gulat, Ronnie Johnson, di Caprock High School, sekolah yang sama tempat Scott menjadi pelatih selama 10 tahun, mengatakan kebanyakan orang tidak langsung mengatakan 'tidak' padanya (pada Scott). Namun yang mereka maksud adalah mereka tidak menerimanya.

“Saya menerima tantangan dari orang-orang yang mengatakan saya tidak dapat melakukannya, jadi baiklah, mari kita cari tahu,” kata Scott.

 

Simak Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Jadi pelatih sukses

Selama bertahun-tahun Scott berkelana mencari sekolah yang melihat hasratnya, bukan karena disabilitasnya. Hingga akhirnya pada tahun 1979, karirnya dimulai dengan membawa anak-anak di sekolahnya memenangkan kejuaraan basket, gulat dan runner up di baseball lintas negara.

Seorang pelatih yang juga melatih bersama Scott di berbagai olahraga Bushland, Josh Reynolds, juga mengakui bahwa Scott merupakan salah satu dari beberapa pelatih paling sukses dalam rekor menang dan memberi dampaknya di berbagai olahraga.

"Ia tahu cara menciptakan juara, karena ia sangat inspiratif. Ia tahu bagaimana memotivasi Anda, tidak hanya mengajarkan gerakan yang benar, ia juga dapat memotivasi Anda jika Anda benar-benar ingin melakukan yang terbaik," kata seorang pegulat yang dilatih Scott di Caprock High School, Hillary Samoya.

Samoya dan pemain lainnya mengungkapkan kalau Scott memiliki cara unik untuk memotivasi para pemainnya melalui berbagai pengalaman hidup sebelumnya.

“Saya menggunakan diri saya sebagai contoh dan mereka akan melihat saya, bahwa saya mampu melakukan ini, saya telah menerima penolakan tapi saya tetap melakukannya dan akhirnya berhasil. Temukan apa alasanmu. Kemudian mereka melihatnya, dan mereka seperti mengatakan 'mari kita lanjutkan dan lakukan' melalui mata mereka,” kata Scott.

“Ia memiliki karunia untuk berhubungan dengan orang-orang dan membangun hubungan serta mendorong mereka. Ia membuatku merasa bisa melakukan apa saja,” kata Samoya.

“Itu salah satu kekuatannya, seberapa baik ia dapat berbicara dan menceritakan sebuah kisah dan membuat anak-anak semangat,” kata Chris Allen, yang melatih Gulat dengan Tankersley di Caprock High School.

“Berbicara tentang pengalamannya sejak masih muda dan cobaan serta kesengsaraan yang telah ia lalui, lalu ia seolah berkata, 'Hei, kamu tidak sendirian dalam hal ini, kami di sini bersamamu, aku di sini bersamamu,' dan sungguh terhubung dengan murid-muridnya,” kata Ali Allison, seorang ibu yang anak laki-lakinya pegulat yang dilatih oleh Scott.

Allison tahu langsung bagaimana Scott memotivasi putranya, baik di dalam dan di luar waktu latihan gulat. Putranya, Gus, tumbuh tanpa ayah dan tuli. Ia memperkenalkan putranya pada Scott dan betapa hidup putranya sejak itu berubah menjadi lebih baik.

"Ia menyelamatkan hidup anak saya, sungguh, saya berkata jujur," kata Allison.

Itu hanya segelintir orang yang mengakui Scott merupakan tipe seorang yang tidak pernah ragu untuk membantu. Bahkan, Johnson sampai mengandaikan misalnya jika saja ia mengatakan dirinya membutuhkan kemeja yang Scott pakai, Scott tak akan ragu untuk memberikannya padanya.

“Jika ia (Scott) bukan ayah saya, saya tidak akan menjadi setengah dari diri saya saat ini,” kata Tiara Tankersley, putri Scott.

Adapun Scott kini tengah disibukkan untuk menantang pertandingan yang akan datang pada bulan Februari, untuk membawa tim softball Bushland meraih kemenangan. Ia mengatakan kemenangan tersebut akan menjadi waktu dan tempat paling ideal untuk pensiun dalam karirnya.

3 dari 3 halaman

Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.