Sukses

Aktris Tunanetra: Beranilah Mengungkapkan Pendapat Jika Itu Membuatmu Tidak Nyaman

Ia terkenal setelah penampilannya sebagai Della Winn dalam drama kriminal BBC Strike

Liputan6.com, Jakarta Anna Cannings adalah aktris tunanetra, motivator sekaligus seorang model dari Sussex, Inggris selama lebih dari 20 tahun. Ia terkenal setelah penampilannya sebagai Della Winn dalam drama kriminal BBC Strike. Menurutnya, meskipun kadang-kadang sulit hidup sebagai penyandang disabilitas yang berkarir di industri hiburan, namun baginya pekerjaan tersebut menarik.

Anna terlahir dengan kondisi mata langka yang disebut Bilateral Microphthalmia, bilateral yang berarti kedua mata dan Microphthalmia yang berarti mata kecil yang tidak normal. Ia adalah penyandang tunanetra total pertama di Sussex yang masuk ke sekolah umum dan masuk industri hiburan.

Ia mendapat kesempatan membintangi film awalnya dari koresponden penyandang disabilitas BBC, Peter White, bukan melalui RNIB (Royal National Institute of Blind People, merupakan badan amal Inggris Raya yang menawarkan informasi, dukungan, dan nasihat kepada hampir dua juta orang di Inggris yang mengalami gangguan penglihatan).

Saat itu ibunya mengikuti program Peter's Radio 4 In Touch setelah Anna lahir dan membahas tentang sikap orang terhadap kebutaan. Saat itu Peter menghubungi ibunya saat badan amal tersebut mencari anak tunanetra di tahap akhir pendidikan dasar terintegrasi. Ketika itu integrasi belum umum, sehingga ia mengambil kesempatan tersebut untuk membahas dari pendekatan integrasi. Sejak itu ia banyak terpapar media.

Anna mengikuti banyak kursus singkat melalui Actors Center yang ia mendapatkan rekomendasi dari sutradara TV Matthew Evans, yang bekerja dengannya pada tahap paling awal dalam karir akting. Ia menjalani lokakarya casting, pelatihan aksen dan dialek, serta pelajaran menyanyi.

Dan ia tidak langsung menerima tawaran casting. Ia mengirimkan rekaman diri, mengikuti audisi tatap muka singkat, dan jika diterima maka ia mendapatkan peran tersebut.

"Penyertaan aktor yang sepenuhnya buta yang terlihat sangat berbeda, seperti saya, masih sangat jarang. Agar kami mampu memerankan karakter independen, karakter independen bahkan lebih langka. Jadi, jika hal itu menimbulkan minat dan pertanyaan, menurut saya itu hal yang hebat," kata Anna, seperti dilansir BBC.

Ia telah banyak membintangi berbagai film dan serial, baik itu drama maupun komedi. Ia juga sangat lancar membaca huruf braille, hingga seperti orang yang melihat membaca tulisan. Ia yang sangat suka mempelajari braille sampai memiliki Braille embosser dan layar Braille portabel untuk membantunya membaca dan menggunakan tongkat putih untuk membantu mobilitas.

 

Simak Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Menang kompetisi penyiar

Anna selalu menyukai radio dan memenangkan kompetisi presenter sejak masih muda. Awalnya ia melakukan pekerjaan sukarela dengan Talking Newspapers, sebelum mendirikan perusahaan produksi audio kecil, yang sebagian besar memproduksi versi audio dari publikasi cetak. Ia juga telah bekerjasama dengan bayak perusahaan dan merk serta organisasi terkenal untuk menjadi motivator dan pengisi suara. Selain itu, Anna juga mengambil dunia permodelan untuk majalah dan publikasi populer.

ia juga merasa apa yang ada di iklan dan artikel jarang menggambarkan kondisi sebenarnya tetang penyandang disabilitas. Namun karena menjangkau banyak orang serta yang diberitakan adalah hal baik maka ia belajar untuk menerimanya seta membintangi beberapa iklan.

Meskipun ia hidup dengan tanpa melihat, ia yang merasa pilihan karirnya berupa tantangan yang sulit namun menarik baginya, mendapat dukungan dari keluarganya serta stafnya. Sehingga ia menjalani kehidupan sekolah dengan baik, meskipun di sekolah umum. Hingga saat SMA, ia mulai merasa kesulitan di beberapa mata pelajaran, seperti olahraga dan matematika. Ia juga erasa semakin sulit untuk berteman. Itu karena lingkungan sekolahnya yang ramai dan sibuk.

Sehingga ia tak jarang menghadapi rasa frustasi karena benar-benar ingin pergi ke suatu tempat dan tidak bisa sampai ke sana sendiri tanpa bantuan alat maupun ditemani orang yang dapat melihat. Seperti saat ia ingin memesan taksi namun tidak tahu persis di mana ia akan menurunkan Anda.

Ditambah kini dengan pandemi COVID-19, sebagian besar industri hiburan tertutup, membuatnya khawatir akan menjadi penghalang tak terlihat lainnya bagi pemain penyandang disabilitas.

Adapun nasihatnya untuk penyandang disabilitas lainnya, "Lakukan apapun yang Anda ingin lakukan, tetapi pastikan apa yang Anda lakukan memang nyaman bagi Anda dan beranilah untuk menolak pekerjaan atau jika diminta memodifikasi pada suatu peran yang membuat Anda tidak nyaman. Misalnya jika Anda merasa bahwa disabilitas Anda digunakan untuk mempromosikan atau menggambarkan sesuatu yang terasa tidak etis, sesat, atau tidak jujur, menjauhlah."

Karena berdasarkan pengalaman panjangnya, ada banyak agenda berbeda dalam persaingan di industri kreatif. Ia pun mengakui membutuhkan waktu lama hingga mempelajari bagaimana dan kapan ia harus angkat bicara. Agar pendapatnya sebagai seorang penyandang disabilitas sama validnya dengan pendapat eksekutif mana pun.

3 dari 3 halaman

Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.