Sukses

Keterbatasan Penglihatan Elin Tidak Menghentikannya Menjadi Blogger

Ellin Williams memiliki keinginan untuk menjadi blogger yang dapat membantu komunitas penyandang disabilitas lainnya. Berikut kisahnya

Liputan6.com, Jakarta Elin Williams merupakan blogger disabilitas yang menulis mengenai perjalanan hidupnya. Penulis berusia 22 tahun ini merancang blognya untuk membantu orang lain yang memiliki keterbatasan penglihatan menavigasi kehidupan mereka. Blog ini sendiri telah menjadi alat bertahan hidup baginya.

Elin mengatakan bahwa ia telah mengalami gangguan penglihatan saat ia berusia enam tahun. Hal ini dikarenakan kondisi mata degeneratif yang disebut retinitis pigmentosa (RP).

“Penglihatan saya seperti kamera yang selalu tidak fokus. Fokus itu memburuk dari hari ke hari dan sepertinya  perlahan-lahan menutup. Hal ini menghasilkan bayangan gelap di sekitar tepi gambar,” katanya.

Elin telah menulis blognya, My Blurred World, selama lebih dari lima tahun dan pada saat itu, ia telah membahas segalanya mulai dari dampak emosional kehilangan penglihatan, kepercayaan diri, kebutuhan aksesibilitas dan inklusi dalam kecantikan dan industri fashion.

"Saya memilih topik-topik ini tidak hanya karena itu adalah hal-hal yang saya sukai, tetapi karena saya dapat memperoleh manfaat dari membacanya ketika saya masih kecil. Itu akan membantu saya untuk menyadari bahwa saya bukan satu-satunya,” ucap Elin dilansir dari BBC.

Dengan menunjukkan keterbukaanya tentang kekurangannya secara online, Elin mengaku bahwa ia tidak selalu percaya diri dalam membagikan ceritanya. Sebelum ia menemukan cara untuk mengekspresikan dirinya dengan bebas, rasa malu dan kurangnya kepercayaan diri terjad dalam kehidupannya sehari-hari.

Tulisannya yang mengatakkan bahwa menulis menjadi alat bertahan hidupnya merupakan sesuatu yang mendorongnya untuk lebih terbuka.

 

Simak Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

Mencoba Menyesuaikan Diri

Ketika Elin menemukan dirinya dalam cengkeraman kondisi yang tidak dapat  dipahami sepenuhnya, Elin mengatakan bahwa masa kecil penuh dengan ketidakpastian

“Ketika saya pertama kali didiagnosis, sulit bagi saya untuk memahami bahwa tidak semua orang melihat dunia melalui lensa buram seperti yang saya lakukan. Saya sering merasa kesal karena saya membutuhkan uluran tangan, dalam bentuk teknologi bantu dan asisten pribadi, untuk menjalani kehidupan saya sehari-hari,” ucapnya.

Karena hal itu, Elin terus-menerus berusaha menyembunyikan kelemahannya dan menutupi betapa sedikitnya yang ia bisa lihat. Hal ini merupakan upayanya untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan.

Dengan berjalannya waktu, Elin juga menjadi ssngat tertarik pada fashion. Hal ini memungkinkannya  untuk menyalurkan sebagian kecemasan ke dalam bentuk ekspresi yang terasa gembira dan menyenangkan.

“Saya lulus dari seseorang yang cukup senang mengenakan celana jins tua dan hoodie sebelum keluar dari pintu, menjadi orang yang memilih untuk lebih kreatif dengan pakaiannya,” Elin juga mengatakan, “Saya bukan seorang trendsetter, sebenarnya jauh dari itu, tapi saya merasa senang dengan konsep menggabungkan elemen gaya terbaru ke dalam pakaian saya sendiri. Saya senang mengadopsi lebih banyak hubungan yang bermakna dengan mode dengan menghargai bahan, tekstur, dan perasaan saya saat mengenakan pakaian baru.”

3 dari 6 halaman

Belajar Braille dalam Bahasa Prancis

Tepat sebelum ujian GCSE saya, penglihatan saya memburuk dengan cepat. Hal ini membuat kecemasan saya meningkat.

“Saya tidak bisa lagi melihat format cetak besar pekerjaan saya seperti sebelumnya, yang berarti saya harus mengerjakan ujian saya di Braille untuk pertama kalinya,” kata Elin, dilansir dari BBC.

“Ini, tentu saja, menambah tekanan ekstra pada waktu yang sudah penuh tekanan. Saya sudah belajar Braille dalam bahasa Inggris dan Welsh, tetapi saya juga harus belajar bahasa Prancis. Mempelajari Braille dalam bahasa Prancis, selain mempelajari bahasanya sendiri, hal ini terasa seperti tugas yang berat.”

Tetapi akhirnya Elin menemukan dirinya di sisi lain. Hal ini adalah titik balik. Tiba-tiba sukses menjadi mungkin.

“Pada saat yang sama, saya berduka atas penurunan penglihatan saya, dan merasa cemas serta kesal. Dengan emosi ini, saya beralih ke tulisan dan itu berkembang menjadi pembuatan blog saya.”

4 dari 6 halaman

Saya Lebih Dari Itu

“Saya tidak tahu apakah ada orang yang pernah membaca apa yang saya katakan, tetapi saya ingat memikirkan kembali ke masa ketika saya menelusuri kedalaman internet untuk mencari posting seperti itu. Saya ingin meyakinkan orang lain seperti saya.”

Elin bercerita bahwa ia telah berbagi begitu banyak aspek kehidupan online. Sebuah post favoritnya adalah hal yang paling jujur. Ia menulis artikel tahun lalu tentang rasa takut ketinggalan sebagai orang yang kehilangan penglihatan dalam dunia visual dan ia berhasil menyuarakan perasaannya dengan cara yang belum pernah ia lakukan sebelumnya.

“Ada begitu banyak kesenangan dalam mengatur konten fashion dan gaya hidup, karena hal ini  menunjukkan bahwa meskipun gangguan penglihatan saya adalah bagian dari diri saya, saya juga lebih dari itu.”

5 dari 6 halaman

Untuk Diriku Yang Lebih Muda

“Jika saya bisa mengatakan satu hal pada diri saya yang lebih muda, itu adalah bahwa gangguan penglihatan tidak harus menahan Anda.jika Anda memiliki penyesuaian dan dukungan yang tepat, Anda dapat mewujudkannya. Tujuan dan ambisi Anda tidak dapat dilemahkan oleh kelemahan, mereka adalah dua entitas yang terpisah. Penglihatan saya mungkin memburuk, tetapi dorongan dan tekad saya tidak akan pernah.” kata Elin.

Elin berharap untuk melanjutkan pekerjaan advokasinya, meningkatkan kesadaran dan membantu orang lain dalam situasi serupa. Jelas bahwa menulis memegang tempat khusus dalam hidupnya dan Elin ingin mengembangkannya menjadi karier yang matang.

“Perjalanan ini sarat dengan tantangan, tetapi menurut pengalaman saya, tantangan itu harus diatasi,” ucap Elin.

 

(Vania Accalia)

6 dari 6 halaman

Infografis DISIPLIN Protokol Kesehatan Harga Mati

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.